Janji Jumat Pagi Pada Sabtu Yang Tak Menentu
Katanya biarlah hujan aku peluk semua
Jumat benar-benar telah penuhi
Sepanjang hari, sejak pagi
Kemudian mentari mendelik
Dan bersembunyi
Jendela rumah penduduk
Enggan terbuka
Penghuninya memilih tidur dalam kamar mereka
Sementara Sabtu menunggu
Sambil berusungut ia berkata,
Bukankah biasanya aku yang mereka puja?
Tanah lapang dipenuhi keramaian
Taman kota rumah bagi penikmat mata
Detik demi detik ia nanti
Kapan hari berganti,
Pesta akan usai menjelang dini hari
Sabtu kembali pergi
Janji Jumat lenyap ditelan malam
Dini hari masih gerimis membasahi
Sementara Sabtu ini
Ia telah ingkar janji
Sabtu depan dengan setia menunggu,
Ini giliranku, katanya
Akankah Jumat kembali penuhi janji?
Ia menanti dalam bisu
Dan hari-hari pun berlalu
TB, 15 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H