Ya, saya pilih gaya casual saja.
Memang biasanya orang akan menyesuaikan moment dengan pakaian yang dipakai. Ketika hendak kondangan, maka gaya yang dipilih formal rapi dan terlihat necis. Bila jalan ke mall, mungkin lebih santai dan fleksibel. Nanti beda acara beda lagi gaya berpakaiannya.
Kalau pas puasa bagaimana?
Pada tema hari ini membahas gaya berpakaian ketika di bulan Ramadhan. Dan jujur saja, berhubung saya bukan ahli dalam berbusana, serta dalam moment Ramadhan pun, gaya yang saya senangi memang tetap seperti biasaanya. Casual!
Mengapa casual? Setidaknya buat saya itu tidak ribet, simpel, dan tidak perlu banyak pertimbangan. Apalagi ketika kita merupakan orang yang aktif dalam aktivitas. Pilihan untuk ber-outfit casual sangat pas.
Di bulan puasa, biasanya tampilan orang akan lebih islami dari biasanya. Yang biasanya memakai kaos atau setelan jas, di bulan puasa ini memilih pakaian yang lebih bernuansa Islami, semisal memakai setelan koko dipadukan dengan celana slim fit.
Atau dengan menggunakan kaos lengan panjang, lalu menggunakan sorban yang dikalungkan di leher, yang sempat hits beberapa waktu lalu.
Bukan masalah, itu pilihan. Dan buat saya itu juga cocok, sesuai dengan situasinya. Namun walau demikian, saya masih memilih memakai baju dengan gaya yang sama, walau puasa atau tidak. Tidak begitu tertarik untuk mencoba menggunakan pakaian yang lebih terlihat islami karena di bulan Ramadhan.
Gaya casual yang saya pilih terbilang sederhana. Bila memang di waktu-waktu weekdays, casual yang saya kenakan, agak sedikit ada nuansa formal. Karena merupakan hari-hari kerja.
Memakai kemeja, biasanya saya memilih kemeja flannel, dengan celana denim, dan sepatu boot. Untungnya di tempat saya bekerja, tidak terlalu ketat soal pakaian. Sejauh rapi dan tidak terlalu terkesan informal, tidak apa-apa.
Saya amat jarang memilih celana kain. Lebih senang memakai celana denim, atau celana lain yang bukan kain. Tapi tetap bisa dipakai untuk formal. Semisal memakai celana chinos, dengan warna yang lebih kalem.