Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Menulis Maka Aku Menang

Diperbarui: 9 Juli 2019   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dingin puncak musim kemarau

Beku meremukkan tulang

Sepi bertemankan serangga bersarang

Embun pagi segera datang

Mengganti rembulan yang pamit berpulang

Pikiran masih berlalu lalang

Menjelajah jauh menembus tualang.

Lumpuh mati, dan tak terkembangM

Meninggalkan beban yang semakin menjulang

Tak akan satu tulisanpun aku berhutang

Sampai berganti malam tak kan henti aku berjuang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline