Lihat ke Halaman Asli

Salam Metal!!!

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

mendengarkan musik metal itu seperti minum teh di pagi hari dan minum kopi di malam harinya, membuat jantung ini terpacu bersemangat menghadapi apapun yang terjadi. Apakah perasaan ini hanya milik penulis atau memang obyektif? entahlah.. tapi ada beberapa hal yang pasti dan menarik bahwa musik metal itu dinamis,  energik, dan bebas.


  • Dinamis


kedinamisan musik metal bisa dilihat dari banyaknya cabang dari metal itu sendiri, mulai dari rock metal, black metal, death metal, melodic, punk, hardcore, grindcore,  dan aliran terbaru dari metal saat ini yang muncul seperti nu metal, screamo, dan progressive.  Jika sesekali kita menyempatkan diri untuk menonton pentas musik bawah tanah ini, maka kita akan menyaksikan orang-orang dari yang berambut cepak, belah tengah, belah samping, agak samping, mowhak, gondrong, gimbal, bahkan yang tidak berambut sekalipun saling jingkrak bermosing ria bersama dalam kerumunan, ada yang sambil mengacungkan jari tengah, dan ada yang salam 3 jari, 1 jari, bahkan 5 jari. Di sisi lainnya para penikmat musik ini ada yang hanya mengangguk angguk sambil duduk tenang, bahkan ada yang tidur entah karena kurang tidur atau efek dari berisiknya ini musik. Yang menariknya adalah rasa kebersamaan dan persatuan dari para pengusung dan penikmat aliran-aliran itu yang sampai hari ini tidak pernah "mengkafirkan" aliran satu dengan lainnya.


  • Energik


Metal itu identik dengan energik, semangat yang berkobar di atas panggung menular ke para pendengar. Tentu tidak semua yang berisik itu bersifat energik, jika tidak ada "soul" di dalamnya. Soul yang dimaksud disini adalah bagaimana nada yang keluar itu mampu berbahasa dengan reflek tubuh kita. Sehingga jangan heran jika serumit apapun musik metal yang disampaikan pastinya dibatasi oleh keteraturan. Wah ini makin melebar kemana ya, penulis jadi bingung sendiri (rehat dulu sembari meneguk kopi). Lanjut, kembali ke masalah "soul" tadi, tentu diantara kita pernah merasakan bagaimana kita dibuat melayang oleh dahsyatnya nada yang disampaikan seorang Joe Satriani. Walaupun Joe tidak seberisik slipknot dalam berirama, namun bagi penulis, Joe telah memetalkan hati ini lewat penjiwaan dalam setiap nadanya. Begitu juga slipknot yang telah berhasil menyampaikan keteraturan musiknya diantara setiap kerumitannya. Hal yang sangat kontradiktif sekali dengan tingkah laku ucapan politikus negeri ini yang selalu saja mematahkan harapan dan semangat kita. Orang-orang seperti ini sangatlah tidak METAL.


  • Bebas


Musik metal itu adalah bebas dan berani, mulai dari berani dalam berpakaian, bebas berpendapat, bebas berbicara, maupun berani dalam bernada. Jika Melihat gitaris-gitaris metal itu bermain, tentu jari mereka ada di hampir seluruh freed gitar yang dimainkan. Begitu juga dentuman drummer-drummer metal yang hampir setiap saat melepas pijakan i-hat nya dan memukul simbalnya tanpa ampun untuk membisingkan suasana. Apalagi meresapi apa yang diucapkan oleh sang vokalis-vokalis metal dalam lirik lagunya, dari cinta hingga dendam, dari surga hingga neraka semua ada. Ini membuktikan bahwa ekspresi nada dan bahasa itu tidak boleh dikooptasi atas nama pasar, Tidak sedikit kita mendengar bahwa hari ini mereka mengusung musik metal besok lusa pindah ke pop melayu, menghilangkan idealisme bermusiknya hanya semata-mata agar diterima oleh pasar. Hal ini sama saja dengan orang orang yang dulunya idealis, setelah masuk sistem yang korup lalu berubah pragmatis hanya untuk mengurusi perutnya sendiri.

Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline