Lihat ke Halaman Asli

Deden MALH

Saya seorang ayah dari dua putra

Jika Bisa Bersatu, Mengapa Terus Berseteru?

Diperbarui: 25 Oktober 2019   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu pagi wa group politik udah rame aja,karena siangnya ada pelantikan pak jokowi,serta beberapa hari kemudian pak jokowi ngumumin,para menteri yang akan membantu kinerjanya selama lima tahun kedepan.

Dan terus terang buat saya sebagai warga negara indonesia tercinta ini,ini adalah berita yang sangat menggembirakan terlepas siapapun pilihan politik dan persiden yang saya pilih pada pemilu kemarin,tapi yang paling penting adalah mulai tenangnya dunia medsos dari peperangan maha dahsyat antara dua kubu pendukung calon presiden,yang gemanya sudah dimulai sejak awal tahun kemarin.

Dan itu sungguh sangat melelahkan jiwa jiwa yang santuy ini,bagaimana tidak,ketika hampir semua masyarakat medsos didunia +62 ini.

Begitu mudahnya menghujat,memaki maki bahkan mengadili seolah olah mereka semua sudah menjadi hakim agung yang bebas menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Belum lagi tingkah laku para politisi  di dunia medsos yang pintar sekali mengamunisi serta membakar semangat para pasukan yang haus akan caci maki dan sumpah serapah.

Dan lucunya ketika semuanya berakhir

Mereka para politisi  yang dulu begitu kejamnya menghujat dan membuat dunia medsos +62 menjadi hinggar binggar itu dengan entengnya,senyam senyum  di depan media.

Mendekati para pemenang,tanpa memikirkan hati para pendukung yang sudah terlanjur banyak dosa karena sibuk menghujat bahkan menyebar berita hoax dengan sangat kejamnya.

Dan sebagai Bapak dua anak yang sehari hari nguli untuk mengais rejeki,ngumpulin sereceh dua receh buat menyambung hari. Juga tak luput dari caci maki mereka,dan bahkan ada yang mempertanyakan level keimanan kita terhadap sang pencipta,dan lucunya,ada dari mereka yang merendahkan keimanan kita itu,saya tahu dulunya mereka kurang mengenal tuhan.

Ha ha ha saya hanya bisa terbahak bahak dalam hati sambil istighfar semoga dosa dosa saya dikurangi seiring caci maki mereka yang sangat luar binasa. Tapi Alhamdulillah semuanya sudah berakhir setidaknya sebelum ada isu baru yang akan mentriger peperangan kembali

Dan semoga mereka yang dulu saling  bersaing untuk satu pilihan semoga bisa melebur,toh pada kenyataannya,para pemimpin negeri ini sudah bersatu bahkan saling bekerja sama dalam satu team yang sama,masa kita yang cuma pendukung masih terus memendam amarah sih...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline