Lihat ke Halaman Asli

Arif L Hakim

TERVERIFIKASI

digital media dan manusia

Barang Tua Kembali Berjaya di Pasar Kangen Jogja

Diperbarui: 24 Juli 2016   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan orang mengunjungi pasar kangen jogja (dok. pribadi)

Taman Budaya Yogyakarta (TBY) selama beberapa hari ini dipenuhi manusia. Ribuan orang berjubel mendatangi gedung kesenian kebanggaan Jogja tersebut. Ada apa gerangan?

Rupanya dari 19-24 Juli 2016 ini, TBY kembali menjadi lokasi diselenggarakannya Pasar Kangen Jogja.  Acara yang didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY ini kembali digelar untuk ke-9 kalinya. “Pasar Aja Ilang Kumandhange”, demikian tema yang diusung dalam Pasar Kangen Jogja 2016. Dengan tema tersebut, panitia berharap pasar bukan hanya dijadikan ruang untuk transaksi. Keberadaan pasar juga menjadi media interaksi masyarakat yang mulai terkikis seiring cepatnya laju modernisasi.

Dari pandangan mata saya saat berkunjung, justru yang mengunjungi pasar kangen didominasi oleh anak muda. Padahal barang-barang yang dijual di pasar kangen identik dengan benda-benda yang termakan usia.

Poster dan uang keluaran puluhan tahun lalu, radio klasik, kaset pita, bahkan piringan hitam dijual di sini. Berbagai kerajinan atau benda vintage lainnya juga tampak dipasarkan oleh para penjual di halaman TBY. Selain itu, stand makanan juga tampak selalu penuh dijejali pengunjung. Mereka rela antre demi mencicipi berbagai makanan tradisional yang dihadirkan. Sate kere, kipo, sate gajih, aneka jenang, wedang uwuh, es gosrok, adalah beberapa jenis di antara puluhan makanan lawasan yang saya jumpai saat ikut-ikutan membuat penuh dan sesak pasar kangen.

Radio klasik yang dijual di pasar kangen jogja (dok. pribadi)

Berbagai benda vintage yang dijual di pasar kangen jogja (dok. pribadi)

Beberapa stand makanan yang selalu disesaki pengunjung pasar kangen (dok. pribadi)

Selain berbagai barang dan makanan, pada gelaran Pasar Kangen kali ini juga dibarengi dengan pameran yang menampilkan 200 lukisan wayang nusantara di ruang pamer TBY. Setiap pengunjung dipersilakan menikmati karya-karya tersebut tanpa dipungut biaya. Selain itu, panitia juga menyediakan panggung hiburan di sekitar stand makanan. Panggung ini tiap harinya diisi dengan berbagai kesenian tradisional seperti jathilan, reog, wayang orang, ketoprak, angguk, dan keroncong. 

Minggu, 24 Juli 2016 menjadi hari terakhir pasar kangen Jogja edisi tahun ini. Semoga Anda masih bisa menyisakan waktu untuk bersama-sama menjalin interaksi dengan berbagai jenis manusia saat bertransasi di Pasar Kangen Jogja.

Lalu lalang manusia di pasar kangen Jogja (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline