Lihat ke Halaman Asli

Arif L Hakim

TERVERIFIKASI

digital media dan manusia

Cinta, Yogyakarta, dan Kenangan Masa Muda

Diperbarui: 4 Mei 2016   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dian Sastrowardoyo memerankan Cinta, tetap penuh pesona (aadc2.com)

Cinta seakan sempurna pada Dian Sastrowardoyo. Dialah idola kami, para lelaki yang lahir pertengahan 1980-an. Orang yang lahir di masa-masa itulah yang pada tahun 2002 duduk di sekolah lanjutan tingkat menengah. Dan saat itu pula Ada Apa Dengan Cinta? hadir pertama dan menghentak layar kaca Indonesia. 

Itulah mengapa saya harus nonton kelanjutannya, AADC? 2. Alasan pertama tentu saja karena Cinta, sang idola. Biarpun sudah menjadi ibu dari dua anaknya, sorot mata Cinta tetaplah berkharisma. Kecantikan alami yang muncul dari sisi lahir dan batin semakin mematangkan pesonanya.  

screen-shot-2016-05-03-at-9-13-12-am-57294a16137f614d048b4567.png

Cinta (aadc2.com)

AADC? mampu mempengaruhi gairah hidup kami semasa remaja. Yang paling kelihatan adalah dari outfit. Gadis SMA yang terbiasa nge-genk kemudian ikutan berkaos kaki panjang, baju yang ngepress, dan rambut digerai dengan bando di kepala. Kemudian tak sedikit remaja lelaki yang mulai membawa buku ke mana-mana, atau mulai merangkai puisi picisan di lembar-lembar yang mereka punya. Ah, remaja memang labil. 

Saya yakin, sebagian besar penonton AADC? 2 adalah 'orang-orang terdampak' AADC? di masa remajanya. Mereka yang kini mungkin telah beranak pinak, menduduki middle position di sebuah perusahaan atau instansi, bahkan secara ekonomi mulai beranjak dari kelas menengah ke kelas berikutnya. Atau mereka yang sedang galau karena bosan ditanya “kapan nikah?” sementara sudah berkali-kali pacaran namun tetap saja kandas menjelang serius ke pelaminan. 

Alasan berikutnya adalah karena Yogyakarta. 70 persen pengambilan gambar di AADC? 2 dilakukan di Yogyakarta, lebih tepatnya Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Magelang. Keempat kota tersebut, terutama Yogyakarta, adalah kota yang identik dengan kata ‘pulang’ tanpa pernah mau mengucap ‘pergi’, kota yang selalu tepat untuk mengawetkan kenangan.

Beberapa lokasi sangat tidak asing bagi saya. Sudah berbagai kesempatan saya menyambangi Prawirotaman, Warung Bu Ageng, Green host hotel, Pasar Legi Kotagede, Ratu Boko, Sate Klatak, Parangtritis, sekitar Borobudur (Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam). Namun saya penasaran bagaimana tim kreatif AADC? 2 yang dikomandoi oleh Mira Lesmana dan Riri Riza mengabadikan tempat-tempat tersebut. Terlebih saat shooting dilakukan, beberapa kali saya berpapasan dengan crew dan pemeran AADC? 2. Lha tempat tinggal saya cuma 5 menit dari Prawirotaman, tempat pemeran dan crew AADC? 2 menginap dan take beberapa scene

cintaa-5728902c5a7b6148129fc472.jpg

Pasar Legi Kotagede (dok. pribadi)

dsc-0321-copyw-57294a79187b615005403c24.jpg


Kraton Ratu Boko, salah satu lokasi shooting AADC? 2 (dok. pribadi)

Saya sangat mengapresiasi pelibatan berbagai seniman yang akrab dengan masyarakat Yogyakarta di AADC? 2. Kolaborasi positif dalam mengerjakan karya seni seperti ini semakin menguatkan ikatan dan mewarnai karya-karya artistik Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline