[caption caption="Jalur selatan Jawa Tengah di Kebumen terlihat macet saat liburan (dok. pribadi)"][/caption]
Liburan adalah waktu yang sangat ditunggu bagi hampir setiap orang. Selain keluar dari rutinitas, saat liburan biasanya sering digunakan untuk mengunjungi keluarga. Karena alasan itulah, saya dan keluarga berangkat dari Jogja menuju Brebes, tempat di mana orang tua saya tinggal.
Sayangnya, perjalanan yang awalnya dibayangkan akan menyenangkan, sedikit terganggu karena macet di beberapa titik yang kami lalui. Kemacetan yang saya temui dalam perjalanan ini betul-betul di luar prediksi.
Mengapa macet? Kecurigaan saya penyebabnya adalah karena libur panjang Maulid Nabi SAW, Natal, dan weekend kali ini juga berbarengan dengan libur semester gasal anak-anak sekolah. Selain itu, perbaikan jalan juga tengah dikebut di hampir tiap kabupaten yang saya lintasi.
Tetapi, saya berpikir bahwa perjalanan saya dari Jogja menuju ke barat idealnya akan berlangsung lancar, karena akan melawan arus yang didominasi oleh kendaraan dari Jabodetabek yang akan mengarah ke timur.
Saat berangkat, perjalanan sangat lancar ketika lepas dari Jogja. Namun sesaat setelah masuk di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, kemacetan mulai terasa. Hingga akhirnya jalanan sangat ramai dan kendaraan sama sekali tidak bisa bergerak di Ajibarang, Banyumas. Kendaraan saya mengalami stuck sekitar satu jam di titik yang ternyata ditambahi penyebab kemacetan lainnya; perlintasan jalur kereta api. Perjalanan Jogja-Brebes yang biasanya ditempuh sekitar 7 jam akhirnya menjadi 12 jam.
[caption caption="Kemacetan dari arah barat terjadi akibat peningkatan jumlah kendaraan (dok. pribadi)"]
[/caption]
Sabtu (26/12/2015) saya dan keluarga memutuskan untuk kembali ke Jogja. Saya sengaja berangkat pagi-pagi dengan harapan terbebas dari kemacetan pantura.
Jalur pantura Brebes sehari setelah libur Natal mulai terurai kemacetannya saat saya melintas. Kemacetan baru terasa melambat saat menjelang terminal Bumiayu. Sampai dengan terminal Ajibarang, kendaraan hanya berjalan maksimal pada kecepatan 10-20 km/jam.
Perjalanan berlangsung lancar setelah memasuki area Wangon hingga Tambak, meskipun sesekali tersendat. Kemacetan parah akhirnya saya alami di daerah Kebumen. Macet yang saya temui di sini tidak lain karena disebabkan perbaikan jalan. Istri saya selalu mengingatkan agar saya mengemudikan kendaraan dengan tertib, sesuai dengan jalur yang seharusnya dilalui.