Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Kelucuan Dibalik Perjalanan Para Risers Kompasianer

Diperbarui: 20 Januari 2016   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Di Speed Boat dalam perjalanan Ke Derawan"][/caption]

Di setiap perjalanan kemana saja, biasanya ada sesuatu yang lucu dan mungkin akan menjadi kenangan yang sulit untuk dilupakan. Nah begitu juga dengan perjalanan para risers kompasianer yang mengikuti ajang Datsun Risers Expedition pada etape pertama Balikpapan sampai Pulau Kakaban.

Bahkan dalam satu kesempatan Kompasianer asal Malang, Mas Selamet Hariadi berpesan kepada saya agar lupa oleh-oleh humor dalam perjalanan di Kalimantan. Yups, untuk itulah saya akan tuliskan untuk Anda semua kejadian yang menurut saya lucu. Tapi kalau menurut Anda tidak lucu itu bukanlah masalah saya. 

Pertama. Kisah sopir yang marah-marah pada mobil.

Adalah Bang Dalle, sopir asal Sulawesi ini sudah berada di samping mobil nissan xtrail seri terbaru. Semua tim sedang persiapan menuju bandara dari Fave hotel tempat saya menginap di Balikpapan. Bang Dalle bagian nyopir mobil xtrail, sedangkan  saya, Mas Nanang serta Mas Eka juga ikut di mobil itu.

Masalah terjadi ketika rombongan mau berangkat, Bang Dalle tidak tahu cara menghidupkan mobil. Seorang kru pun mengajarinya untuk memencet tombol. Mobil pun menyala, kami semua jadi lega. Rombongan pun mulai berjalan dan masalah kedua terjadi karena dia tidak tahu letak hand remnya sehingga ketika mobil digas tetap tidak mau jalan.

Saya pun berlari ke arah mas Radja untuk menanyakan letak handrem. Dia memberi tahu kalau letaknya di bawah kaki kiri. Saya berlari menuju bang Dalle untuk menunjukkan letak sisi handremnya.  Akhirnya mobil bisa berjalan ikut rombongan.

Saat mobil berjalan Bang Dalle marah-marah pada mobil.

“Katanya mobil baru kok membuat pusing kepala. Masak ada handrem di kaki. Itu namanya bukan handrem”.

Wah pokoknya dia nggremeng macam-macamlah. Apalagi ketika perjalanan mobil bertransmisi matik itu tidak bisa berjalan maksimal. Kalau digas semakin nggereng. Indikator gas alia RPM sudah tinggi tapi mobil tidak mau berjalan kencang. Dia pun semakin gerang pada mobil itu. Untung saja jarak hotel dan bandara tidak terlalu jauh sehingga kami tidak terlalu lama pula mendengar orang memarahi mobil.

Saya hanya tertawa dalam hati. Lah orang ini marah-marah pada mobil, emangnya dia salah apa coba?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline