Kalau sudah maqom politikus sejati itu memang harus punya 'rai gedek' kata orang Jawa.
Rai gedek itu adalah sebuah ungkapan yang menjelaskan bahwa seseorang sudah tidak punya rasa malu.
Adab, akhlak, tata krama, atau etika. Persetan dengan sebutan sebutan itu semua. Yang penting tujuan terpenuhi.
Jangankan dengan lain partai politik, sesama anggota partai saja harus kuat malu sekaligus kuat sikutnya jika ingin nomor satu.
Ada yang puluhan tahun jadi ketua partai tidak malu, ada yang rela gonta ganti sebutan nama demi menaikkan elektabilitas dirinya tanpa rasa malu.
Pagi ngomong A siang ngomong B adalah hal yang sudah dianggap lumrah oleh politikus. Tidak perlu nunggu sehari atau setahun untuk berubah statemen.
Resiko cacian dan makian seperti rakus, tamak dan lain lain itu sudah masuk dalam hitungan mereka. Karena politikus itu realistis. Semua manajemen resiko sudah ada di draft catatannya.
Begitulah politikus. Jika kita masih muak dengan tindakan dan atraksi mereka berarti kita memang tidak cocok dan tidak bakat jadi politikus. Hehe
Ada juga politikus yang tidak sejati dalam artian setengah setengah. Mereka inilah yang justru jadi santapan empuk para politikus rakus.
Jika kita punya teman dan kenalan politikus bolehlah kita kritik dan beri masukkan atas akrobat politiknya. Tapi...Yo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H