Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Pentingnya Merawat "Tanaman" Iman

Diperbarui: 8 Mei 2019   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jika suatu hari Anda mendapatkan titipan sebuah tanaman yang harganya milyaran rupiah, sangat mungkin terjadi Anda akan berusaha menjaga dengan baik tanaman tersebut agar tetap hidup dan tidak mengecewakan bagi orang yang menitipkan. Karena sang penitip tanaman sudah berjanji jika tanaman itu terawat dengan baik, dia akan memberikan imbalan yang berlipat ganda.

Cara menjaga kesehatan dan kesegaran tanaman diantaranya dengan selalu menyiram secara teratur. Tidak hanya sekedar menyiram, penulis yakin Anda juga akan melindunginya dari serangan-serangan bermacam hama penyakit dengan berbagai cara.

Dan ketika suatu saat orang yang menitipkan datang untuk mengambil, maka betapa senang dan gembiranya ketika dia melihat tanaman miliknya terjaga dengan baik. Sehingga janji dia sebelumnya yang akan memberikan imbalan yang berlipat ganda juga akan diberikan.

Begitulah titipan berupa 'iman' dari Alloh Azza Wajalla kepada kita. Sebuah titipan sangat 'super duper' mahal yang tidak diberikan oleh Alloh kepada semua manusia. Termasuk tidak juga kepada keluarga Kanjeng Nabi Muhammad Saw sendiri sebagai shobis syar'i. Tidak pula dari seorang ayah yang menjadi nabi seperti halnya Nabi Nuh As kepada anaknya.

Untuk menjaga'Tanaman' iman tersebut dengan baik, maka siraman rohani dengan mendatangi majlis ilmu sangatlah efektif. Di tempat inilah berkumpulnya orang-orang sholih yang dari mereka  bisa belajar kiat sukses merawat iman. Juga dengan membaca al-Qur'an, al-Hadis serta berbagai macam Ilmu Pengetahuan Diniah yang tentunya berisi sejarah sukses para hamba penjaga iman di zaman terdahulu.

Jika hal di atas dilakukan, maka hama-hama yang siap menyerang dan menghanguskan tanaman keimanan seperti halnya ujub, takabbur, riya', sum'ah, hasud dan lain sebagainya secara otomatis sudah disiapkan 'semprotan obat' penangkalnya berupa keikhlasan, tawadlu', tawakkal dan qonaah.

Dan betapa indahnya sanjungan dan sambutan Alloh kepada para hamba yang imannya tetap terjaga dengan dawuhnya,
"Ya ayyatuhan nafsul Muthmainnah. Irji'i ila robbiki rodliyyatan mardliyyah. Fadkhulii fii ibaadii. Fadkhuli jannatii..."

Begitulah janji yang pasti ditepati oleh Alloh Azza Wajalla. Sebuah balasan surga yang nikmatnya berlipat ganda dan tidak pernah ada sebelumnya ketika di dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline