Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Antara Air Zam-zam dan Kencing Unta

Diperbarui: 6 Januari 2018   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Allah Azza Wajalla menciptakan air dengan kadar zat yang luar biasa dahsatnya. Air bening yang bacakan kalimat thayyibah atasnya akan berefek besar kepada peminumnya baik untuk kesehatan dhohir maupun batin. Oleh karena itu, hendaknya kita jangan menyepelekan air.

Sejak awal tahun 2000, saya punya catatan mengenai muballigh di atas panggung yang seolah-olah tidak terima dan menyindir panitia karena disuguhi air. Maunya diberi minuman kemasan atau minuman berenergi. Kalau sudah begitu panitia pontang-panting dibuatnya. Dan mereka rata-rata mencaci air berpenyakit kronis dan ada pula yang meninggal dunia masih dalam usia muda.

Para sesepuh kita dahulu selalu menyuwuk, berdoa atau meruqyah air sebelum meminumnya, sehingga terlihat mereka selalu tampak bugar dan tetap enerjik dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Nabi juga mengajarkan doa sebelum minum, bahkan beliau juga bersabda bahwa sedekah yang terbaik adalah sedekah air.

Air adalah dzat yang mudah diresapi doa-doa dibandingkan zat cair lain seperti madu atau bibit minyak wangi. Bagi para ahli suwuk tentu mereka merasakan betul bagaimana bedanya menyuwuk air dengan zat cair lainnya.

Apalagi jika yang diminum adalah air zam-zam yang tidak pernah sedetikpun kalimat thayyibah berhenti dibacakan di atasnya. Maka berbagai macam penyakit insya Allah akan rontok dibuatnya, apalagi ditambah keyakinan doa dari peminumnya.

Nah, tips jika Anda yang sedang di Makkah atau Madinah dan air zam-zam begitu melimpah ruah, maka usahakan jangan ada cairan lain yang masuk ke dalam tubuh selain air zam-zam. Jika akan ziarah ke luar area Masjidl Haram maupun maupun Masjid Nabawi, usahakan tetap membawa air zam-zam dalam botol.

Oleh karena itu pula, saat musim haji saya ngangsu air zam-zam untuk dibawa ke maktab agar memasak nasi juga menggunakan air zam-zam. Air yang merasuk dalam nasi juga air zam-zam sehingga alhamdulillah kami serombongan senantiasa sehat walafiat sampai di tanah air. Jika ditanah air, hal seperti ini mungkin akan jarang bahkan tidak akan lagi terjadi.

Air memang hambar tanpa rasa, namun karena dibuat oleh Allah Azza Wajalla dengan penuh cinta maka efeknya luar biasa. Seperti masakan istri saya, walaupun tanpa penyedap rasa buatan atau vitsin namun nikmatnya luar biasa karena dimasak dengan penuh cinta...Hehe...

Bagaimana dengan Kencing Unta?

Jika ada pertanyaan seperti itu, saya lebih memilih cara sederhana kiai saya ketika ada yang bertanya.

"Kiai, saya ingin budi daya kepiting di tambak saya. Menurutnjenengan bagaimana?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline