Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Pesona Wisata Kelas Kakap Bernama Kakaban

Diperbarui: 19 Januari 2016   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan Kayu menuju Pulau Kakaban"][/caption]Usai membuat hati terasa nyaman di Pulau Derawan yang menawan. Para peserta Datsun Risers Expedition diberikan kejutan yang mungkin sulit untuk dilupakan. Ya. Mereka diajak wisata ke pulau kelas Kakap bernama Pulau Kakaban.

Pulau tersebut masih bagian dari wilayah dari Kepulauan Derawan. Namun pulau ini mempunyai karakteristik tersendiri dari Pulau Derawan. Bedanya pulau ini tidak dihuni oleh penduduk. Hanya beberapa orang saja yang menjaga pintu gerbang masuk pulau.

Namun untuk kenyamanan di pulau ini jangan ditanya lagi. Selain disambut dengan ucapan selamat datang, bagi Anda yang mengunjungi tempat ini akan disambut oleh berbagai macam pohon besar yang bertuliskan namanya masing-masing.

Udara yang sangat segar untuk dihirup karena banyaknya pohon. Jika diberi kesempatan seperti kami datang ke tempat ini, maka Anda harus menghirup udara yang banyak agar saat kembali ke kota yang banyak polusi, tubuh Anda masih menyimpan oksigen yang bagus. Hehe... 

Tips Tidak Lelah Menaiki Tangga

Setelah disambut dengan pohon-pohon di Pulau Kakaban dengan oksigen yang super segar. Kami menaiki jalanan bertangga kayu. Walaupun tidak begitu menanjak tajam, bagi yang tidak biasa jalan kaki atau naik gunung, mungkin agak payah atau ngoyo kata orang Jawa.

Salah satu tips ketika menaiki tangga ini, nikmatilah setiap jengkal anak tangga. Bacalah nama-nama pohon yang ditempel dengan seksama atau ambil foto. Dengan begitu Anda tidak terlalu capek sekaligus mendapatkan ilmu.

Nah, saat di puncak tangga itulah kami melihat pemandangan danau indah luar biasa yang menghijau. Ubur-ubur mulai terlihat mesra menyapa kita. Bukan hanya satu atau dua ubur-ubur, namun bisa jadi ribuan jumlahnya.

Ubur-ubur yang Menghibur

Rasa ingin segera mencebur ke danau sudah begitu membuncah. Baju renang yang belum begitu kering karena digunakan snorkling langsung kami pakai lagi. Alat-alat pengaman seperti kaca mata dan pelampung langsung juga kami pakai.

Ketika turun di air danau yang bening itulah kami disambut oleh ubur-ubur yang bersahabat sekali dan sama sekali tidak membahayakan. Inilah yang membedakan antara ubur-ubur di laut lepas dengan danau di Pulau Kakaban ini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline