Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini oleh bangsa Indonesia. Berbagai macam acara diadakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa Raden Ajeng Kartini untuk perempuan Indonesia sejak zaman Belanda. Namun tidak banyak yang mengetahui secara langsung kondisi makam RA Kartini saat ini. Oleh karena itu saya mencoba menyuguhkannya kepada Anda.
[caption id="attachment_248809" align="aligncenter" width="360" caption="Pintu Masuk Luar Makam RA. Kartini. Img: merbabu.com"][/caption]
Saya bersyukur bisa mengunjunginya beberapa waktu lalu karena sedang menyopiri Kiai yang mengisi pengajian di desa dimana RA. Kartini dikebumikan yakni desa Mantingan – Bulu -Rembang - Jawa Tengah.
Sebenarnya bulan lalu saya juga datang ke tempat sama, namun waktu itu tidak memungkinkan untuk berkunjung ke makam tokoh emansipasi perempuan ini karena waktu yang sudah terlalu malam. Namun kali ini waktunya sore hari, sehingga saya bisa leluasa untuk berkelana.
Dari tempat acara yang letaknya tepat di depan gerbang masuk luar makam RA. Kartini, saya hanya butuh waktu sekitar lima menit saja. Itupun karena saya mengabadikan beberapa tempat yang ada di sekitar makam. Walaupun jalannya berkelok dan agak naik, namun karena makam sangat dekat dengan tempat acara, maka waktu untuk mencapainya pun cepat.
Kondisi Sekitar Makam
[caption id="attachment_248866" align="aligncenter" width="333" caption="Rumah singgah tua yang sudah tidak terawat. Img: dok.pribadi"]
[/caption] Ketika mulai masuk area makam, terlihatlah rumah tua yang terbuat dari kayu jati yang mulai lapuh akibat tidak terawat dengan baik. Saya mencoba bertanya kepada penduduk setempat yang sedang lewat mengenai rumah tua itu, dia mengatakan bahwa rumah tersebut adalah bekas rumah singgah yang kini tidak dipakai lagi. Sekarang sudah dibangun rumah singgah yang baru dan lebih dekat dengan makam. Dia pun mengarahkan tangannya ke arah rumah singgah yang baru itu.
Beberapa warung kopi dan makanan di sekitar makam yang penjaga rata-rata perempuan juga tampak buka. Sedangkan saya yang ditemani pemilik mobil yang saya pakai adalah satu-satunya peziarah yang datang sore itu.
Mushalla yang terdapat di dekat pintu masuk makam utama juga tidak begitu terawat, hal itu terlihat dari tempat wudlu yang kotor karena digunakan tempat kencing.
Kondisi Dalam Makam
Ketika benar-benar masuk ke dalam makam, maka terlihatlah pemandangan
[caption id="attachment_248867" align="aligncenter" width="407" caption="Makam RA. Kartini. dok.pribadi"]
[/caption] yang sangat jauh berbeda. Semua pilar dan lantai sangat bersih dan indah. Dari baunya kelihatan sekali baru saja dicat untuk menyambut hari kartini tahun 2013 ini.
Hanya ada dua orang yang sedang bersih-bersih dan kemudian mempesilahkan masuk ruangan di mana ibu RA. Kartini dimakamkan. Langkah pertama yang saya lihat adalah silsilah ibu Kartini dari jalur ayah maupun ibunya, kemudian saya masuk ke makam.
[caption id="attachment_248868" align="aligncenter" width="270" caption="Daftar silsilah keluarga. img: dok.pribadi"]
[/caption] Setelah berdoa, saya kemudian berkeliling makam melihat makam siapa saja yang ada di sekitar makam RA. Kartini. Ternyata di sana adalah makam keluarga ibu Kartini yang tertera dalam rekap keluarga.
Sebelum keluar, kami difoto oleh anak muda yang bertugas untuk membersihkan tempat tersebut dari dinas Kebersihanan Rembang. Lalu saya mengecek buku hadir yang di sediakan oleh pengelola makam. Dari buku itu saya informasi, ternyata banyak juga yang pernah ziarah ke makam beliau dari berbagai penjuru Indonesia. Rata-rata mereka berombongan dalam bus besar.
Pihak Keluarga Menolak Menyerahkan Ke Pemda
Sebuah dilema bagi Pemda Rembang – Jawa Tengah untuk mengelola makam RA. Kartini di daerahnya. Hal itu karena pihak keluarga tidak mau menyerahkan pengelolaan makam tersebut kepada pemerintah daerah setempat.
[caption id="attachment_248869" align="aligncenter" width="407" caption="Kondisi dalam makam. dok.pribadi"]
[/caption] Informasi yang saya peroleh dari pegawai yang membersihkan tempat tersebut, keluarga beralasan tidak mau makam tersebut dikomersilkan. Karena mereka sudah sangat berterima kasih kepada peziarah yang rela datang untuk mendoakan RA. Kartini.
Di sisi lain, Pemda setempat tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk perawatan makam tersebut. Namun sebagai bentuk kepedulian, beberapa pegawai tetap dikirimkan untuk membantu kebersihan dalam makam.
RA. Kartini dikecewakan Megawati?
[caption id="attachment_248870" align="aligncenter" width="326" caption="Prasasti dari Presiden Soekarno. dok. pribadi"]
[/caption] Pada saat Megawati Soekarno putri sedang ada acara kampanye Pilpres di daerah Blora, secara otomatis dia melewati tempat tersebut, karena itulah jalur darat menuju Blora. Beberapa pihak dan warga memperoleh informasi bahwa Megawati akan ziarah ke tempat tersebut.
Masyarakat yang rata-rata kaum perempuan pun berduyun-duyun ke tempat tersebut dan menyiapkan penyambutan, karena saat itu Megawati dalam posisi Presiden yang menggantikan Gus Dur. Namun betapa kecewanya mereka setelah ditunggu sekitar lima jam ternyata Megawati hanya lewat begitu saja dan tidak jadi ziarah ke makam RA. Kartini.
[caption id="attachment_248871" align="aligncenter" width="407" caption="Rumah singgah yang baru. dok.pribadi"]
[/caption] Menurut kesaksian warga yang bercerita kepada saya, saking kecewanya terhadap Megawati saat itu, ada warga yang berbicara keras,
“Dasar Megawati perempuan tidak tahu terima kasih, kalau tidak atas jasa RA. Kartini mana mungkin dia jadi presiden..., saya doakan dia tidak jadi presiden lagi...”
Dan benar saja, dalam pemilihan presiden 2004 ternyata Megawati yang berpasangan dengan Hasyim Muzadi benar-benar tidak tidak terpilih menjadi presiden RI. Begitu pula saat bersanding dengan Prabowo Subianto pada tahun 2009. Apakah memang Megawati telah benar-benar mengecewakan Kartini?
Kalau Kartini yang yang telah dimakamkan mungkin saja tidak kecewa, kalaupun kecewa saya tidak tahu. Tetapi yang jelas kecewa adalah Kartini masa kini yang berjam-jam menunggunya.
Salam Cinta Indonesia.
Galeri foto-foto terkait:
[caption id="attachment_248872" align="aligncenter" width="407" caption="Tempat parkir Makam RA. Kartini. dok. pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_248873" align="aligncenter" width="407" caption="Mushalla di area makam. dok.pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_248874" align="aligncenter" width="407" caption="Tamabahn meja ukir untuk tempat buku yasin tahlil dan al-Qur"]
[/caption] [caption id="attachment_248875" align="aligncenter" width="407" caption="Rumah tua difoto dari bawah. dok.pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_248876" align="aligncenter" width="407" caption="Makam-makam di sekitar RA. Kartini. dok. pribadi"]
[/caption] [caption id="attachment_248877" align="aligncenter" width="407" caption="Halaman depan makam. dok. pribadi"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H