Lihat ke Halaman Asli

Arif Khunaifi

TERVERIFIKASI

santri abadi

Membangun Indonesia dengan Semangat Kampung

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343450089463548103

[caption id="attachment_196745" align="aligncenter" width="604" caption="Hasil membangun kampung dengan semangat kebersamaan. Img:dok.Pribadi"][/caption]

Menarik apa yang dikatakan Jokowi bahwa dia ingin membangun Jakarta dari kampung. Jika ditarik lebih luas lagi, maka Indonesia juga perlu dibangun dari kampung. Salah satu ciri dari kampung yang melekat adalah gotong royong dan semangat kebersamaan yang tinggi.

Ya. Bangsa isi perlu semangat gotong royong dan rasa guyub serta kebersamaan yang tinggi antar agama, etnis maupun lainnya tanpa membeda-bedakan. Mereka yang selalu menonjolkan negara ini sebagai negera Islam, sesungguhnya dia harus banyak belajar dari piagam Madinah yang mengakomodir semua kepentingan yang ada dari semua golongan.

Cita-cita didirikan bangsa ini adalah memakmurkan para penduduknya dengan berbagai cara atau metode yang telah diatur dalam UUD 1945. Ini adalah Indonesia, bukan Makkah atupun Roma. Semua pihak harus melepaskan ego masing-masing demi kemajuan bangsa ini ke depan. Semua pihak hendaknya sadar teruma para pemimpinnya bahwa sebuah negara besar seperti Indonesia akan bisa berkembang dengan baik apa diberikan tauladan pemimpin yang baik.

”Annaasu alaa diini mulukihim”, demikian bunyi sebuah kaidah. Manusia atau rakyat itu tergantung bagaimana pemimpinnya.

Jika seorang pemimpin sudah rakus dan tamak, maka jangan heran jika virus itu akan menular tanpa dikomando. Demikian juga ketika seorang pemimpin yang bersih dari korupsi, maka orang lain pun akan ikut segan dan takut untuk korupsi.

Contoh dalam sebuah kampung Pesantren Nusantara, karena Kiai sebagai pempinan pesantren ikut angkat-nakat dan membersihkan kampung. Para santri dan orang kampung tanpa disuruh pun ikut berduyun-duyun membersihkan kampung. Maka terciptalah suasana yang kondusif di sebuah kampung walaupun ada perbedaan agama, etnis, ormas maupun partai. Semua rela mengerahkan tenaga dan fikiran tanpa memikirkan bayaran.

Bedakan dengan sebuah kampung yang mau berjalan jika ada proyek. Meraka semua enggan mengerjakan jika tanpa ada uang. Itu karena pemimpinnya juga melakukan hal yang sama, yakni mau bergerak jika ada keuntungan untuknya. Semangat kebersamaan itu tidak ada sama sekali.

Anda tentu tahu, para pemimpin kita termasuk yang mana.

Salam Cinta Indonesia.

[caption id="attachment_196748" align="aligncenter" width="382" caption="Sebelum ada semangat kebersamaan. Img:dok.pribadi"]

1343450429219888878

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline