Bismillah...
Malam itu adalah malam sulit saya lupakan...
Tiba-tiba saja saya menjadi tukang ngepel dan bersih-bersih ndalemnya Kiai Maimoen Zubair di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Teman-teman sekampung yang sedang mondok di sana tampak melihat dari kejauhan ketika saya sedang ngepel dan membersihakan rumah kayu itu.
Anehnya, saya melakukan itu agar mendapatkan tamparan dari beliau. Sungguh suatu hal yang tidak lazim dilakukan oleh orang yang sedang nyantrik di ndalem kiai. Namun beberapa lama tamparan itu itu juga datang hingga suatu hari beliau datang dengan tongkatnya lalu menampar mulut saya.
Dalam hati saya penuh riang gembira menerima tamparan itu. Berarti saatnya saya kembali pulang ke Surabaya. Sebagai tanda terima kasih itu saya sudah siapkan uang dalam amplop putih. Namun ketika amplop putih itu saya selipkan ketika bersalaman, beliau dawuh begini.
“Saya tidak perlu ini, berikan saja pada Yai Mustofa Bisri...”
“Nggih Mbah...” jawab saya.
Belum sempat saya berangkat ke Rembang kota tempat Yai Mustofa Bisri atau lebih akrab dipanggil Gus Mus, tiba-tiba saya terbangun dari tidur. Waktu sudah menunjukkan jam tiga pagi. Saatnya mandi, sholat dan berangkat ke masjid.
Seperti biasa, setiap satu bulan sekali saya mengisi kegiatan istighotsah di Masjid Taqwa Granting Surabaya. Setelah acara panitia memberikan kabar kepada saya bahwa nanti tanggal 25 Januari 2015 Gus Mus akan mengisi pengajian Maulid Nabi di Masjid ini.
Sore hari, ada seseorang yang datang kepada saya dan memberikan amplop putih yang mirip dengan amplop dalam mimpi. Amplop itu tidak disulasi sehingga ketika dengan mudah bisa dilihat berapa isinya. Dan subhanallah...isinya sama persis dengan yang akan saya berikan kepada Gus Mus.
Saya berharap tanggal 25 Januari nanti saat beliau di Surabaya mau menerima amplop ini dan tidak dibuka sendiri sebagaimana yang beliau tulis dalam cerpen “Amplop Abu Abu” pada buku berjudul Tadarrus yang diterbitkan oleh Kompas.
Yang jelas, ini amplopnya putih Gus, bukan Abu-Abu. Hehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H