Lihat ke Halaman Asli

arif juliyanto

vloger dan yutuber

Sejuta Bidadari yang Tak Bisa Menggantikan Posisinya

Diperbarui: 16 Agustus 2020   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

SEJUTA PIDADARI YANG TIDAK BISA MENGGANTIKAN POSISINYA

Penelusuran kehidupan yang tak akan pernah berahir hingga tidak tau sampai kapan akan berahir.Suara tangisan terdengar di suatu ruangan. Wanita itu berkata "selamat datang harapan baru ku" tangisan itu terus terdengar di telinga seorang wanita hebat itu sambil meneteskan air mata kebahagiaan.

 Di pangkulah dan di peluk dengan penuh kehangatan. Detik, hari,bulan dan tahun terus berjalan tanpa henti. Senyum dan tangisan kebahagian yang selalu ia dapatkan dimasa kita masih kecil, namun  selalu ia sabar untuk menemani dan menjawab apa yang di pertanyakan oleh anaknya sambil bercanda gurau.

Ia selalu mengajarkan A-Z, mengajarkan kata demi kata dengan seiringnya waktu yang berjalan tidak henti-hentinya dengan sabar  mendidik dan mengajarkan segala hal tentang kehidupan, di saat anak itu belum tau apa arti keringat dan tangisan di kehiduan yang sedang berjalan. Usia anak itu pun bertambah, anak tersebut hanya bisa meminta apa yang ia inginkan. Tangisan, tawa, rasa marah, rasa senang itu yang hanya ia tau. Tetapi itu bukanlah hal yang membuat ibunya berhenti sayang kepada anaknya.

Akhirnya ia pun tumbuh dewasa dan pergi meninggalkan ibunya karena sudah jalannya ia harus pergi, disitulah ia merasa sedih betapa berartinya seorang ibu yang jauh dari kehidupannya. Anak laki-laki itu terdiam di sudut kamar dan dalam hati berkata "ENGKAU BAGAIKAN WANITA YANG MELEBIHI PIDADARI. Kau adalah wanita yang terbaik di atas bumi" dengan rasa rindu yang ia rasakan. Ke esokan harinya ia pergi dan berjalan kesebuah taman dan bertemu seorang lelaki akhirnya mereka berteman. 

Di ajaklah remaja itu ke sebuah rumah untuk dikenalkan kepada keluarganya yang ada di suatu daerah. Remaja tersebut pun masuk kedalam rumah temannya dan  terdiam melihat keluarga temannya sangat ramah. Remaja itu berkata kepada temanya " kamu disini tinggal berapa orang" temannya menjawab " Kami di dalam satu rumah ada 5 orang". 

Remaja itu tidak sengaja melihat bingkai foto yang terpajang di ruang tamu, Dengan sendirinya dia  mendekati foto itu untuk melihat lebih dekat. Ia terdiam dan berkata dalam hati sambil memandangi foto tersebut.
" Dalam kehidupan seorang lelaki akan memiliki dan menjaga sedikitnya 5 seorang wanita bahkan lebih dari 5 yang harus di jaga dan dilindungi, di antaranya ibu, adik atau kaka,Istri dan Anak perempuan." Sambil menatap foto. Ia pun teringat kepada ibunya.

Tanpa disadari rupanya remaja itu telah diperhatikan oleh teman barunya yang mengajaknya kerumah. Remaja itu pun langsung duduk.
Teman  remaja itu berkata "kamu kenapa ko diam dan terlihat sedih" teman remaja itu langsung  berkata dan perpesan kepada remaja yang duduk di sofa. Ia mengatakan   "Maka jangan sia-siakan seorang wanita karena mereka adalah manusia yang harus kita hormati dan lindungi. mengapa kita harus menjaga dan melindungi wanita Karena mereka akan menjadi wanita yang akan menyerahkan kehidupan dan waktunya hanya untuk seorang anak tanpa ada rasa pamrih, maka muliakanlah mereka. 

Ia hanya berharap kepada seorang anak, yaitu jangan sakiti dan jangan buat ia menangis sedih dengan perbuatan kita. Doanya selalu terucap di setiap waktu walau kita sudah tidak disampingnya, kata itu yang selalu ku ingat disaat diriku sudah tak bisa dekat dengan dirinya.
Rasa bahagia jika saat ini aku masih bisa  mendengar suaranya saja.


kesimpulanya
Perjuangan seorang wanita atau ibu di semasa  hidup taakan pernah ada kata mengeluh dengan keberadaan kita. Namun yang hanya ada di dalam hati dan fikirannya, ia hanya bisa berkata "ibu harus berjuang hingga waktunya tiba walalu suatu saat dirimu sudah tidak dekat dengan diri ku"

Teman remaja itu memberikan selembar kertas kepada remaja tersebut  yang telah di tulis kurang lebih 10 tahun lalu,  yang berisikan kata.
"Engkau adalah Wanita yang tidak bisa tergantikan. Bagaikan mentari yang hangat dan selalu menerangi dimana cahaya itu selalu diberikan kepada Sang anak untuk menerangi dan menghangatkan dengan kasih sayangnya. Waktunya tak akan pernah habis hanyak untuk mendididk dan merawat hingga waktunya terhenti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline