Lihat ke Halaman Asli

Arifiyana Fillaily

Universitas Airlangga

Bipolar Voiding Urethrocystography (BVUC), Penunjang Untuk Evaluasi Adanya Striktur Uretra

Diperbarui: 7 Mei 2023   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah kamu mengalami buang air kecil secara terus menerus tetapi hanya mengeluarkan urine sedikit demi sedikit? Jika iya mungkin kalian mengalami gangguan pada saluran uretra. Saluran uretra termasuk kedalam sistem urinaria yang merupakan sistem organ yang mempunyai fungsi sebagai produksi, penyimpan, dan mengeluarkan urine. Gangguan yang sering terjadi pada saluran uretra khususnya laki-laki yaitu striktur uretra. Keadaan tersebut terjadi akibat jaringan parut sehingga menyebabkan uretra menyempit. 

Gejala yang dapat terjadi apabila mengalami striktur uretra yaitu frekuensi buang air kecil secara terus menerus, volume urine yang berkurang, dan terasa sakit saat mengeluarkan urine. Tentunya striktur uretra ini tidak boleh diremehkan dan harus segera ditangani karena dikhawatirkan akan mengalami komplikasi seperti infeksi berulang atau retensi akut. 

PENANGANAN DALAM RADIOLOGI

Untuk mendiagnosis adanya striktur uretra dapat dilakukan dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dari radiologi. Pemeriksaan radiologi tersebut dilakukan dengan dua cara yakni teknik retrograde urethrogram dan teknik bipolar voiding urethrocystography (BVUC). Teknik bipolar voiding urethrocystography (BVUC) lebih banyak digunakan dibandingkan dengan teknik retrograde urethrogram karena dapat mengevaluasi lokasi dan panjangnya penyempitan pada uretra.

Teknik BVUC sendiri merupakan teknik radiografi dengan menggunakan kontras yang dimasukkan melalui kateter. Kontras yang digunakan berfungsi untuk melihat fungsi saluran ureter sehingga dapat mengevaluasi adanya gangguan fungsi. BVUC dilakukan dengan melalui empat proyeksi yakni proyeksi plain foto, proyeksi AP post kontras, proyeksi right dan left posterior oblique (RPO dan LPO). Sebelum menjalani proses scanning, pasien mengisi informed consent dan radiografer memastikan ruangan sudah steril, memastikan pasien tidak mengenakan bahan logam pada tubuhnya karena akan mengganggu hasil gambaran, serta tak lupa juga menjelaskan secara jelas kepada pasien terkait prosedur pemeriksaan.

Selanjutnya setelah pemeriksaan radiologi BVUC selesai hasil tersebut akan dievaluasi oleh dokter radiologi. Hasil citra tersebut meliputi evaluasi fungsi saluran uretra yang mengalami gangguan karena terjadi penyempitan. Sehingga peran pemeriksaan radiografi sebagai penunjang untuk dokter mengetahui adanya striktur uretra sehingga dapat melakukan tindakan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline