Lihat ke Halaman Asli

Arifin Johan

Pengamat Sosial

Melahirkan Mental Baja

Diperbarui: 7 Juli 2023   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap kita pernah mengalami ragam permasalahan dalam kehidupan. Bukan kita ingin mencari masalah, tetapi masalah yang datang untuk menguji kekuatan pondasi yang sudah pernah kita bangun sebelumnya. Sebaliknya, jika runtuh dengan ragam masalah, yakinlah akan tiba masa kita harus bangkit dan meninggalkan masalah tersebut.  

Bukankah kita dulu pernah mengalami sakit lalu kemudian sehat kembali, kemudian sakit lagi dan kembali sehat. Bukankah ragam permasalahan silih berganti datang dan pergi. Kita mestinya terus mempelajari permainan kehidupan ini karena pemain (positif) kehidupan akan tiba masanya akan menjadi cadangan(negatif) dalam kehidupan kita, karena masalah tersebut akan tiba masanya akan berakhir. 

Demikian sebaliknya, kebahagian dan senyum yang menyertai kita pada hari ini juga akan menemui rasa sedih dan tetesan air mata. Cara cerdas membagun MENTAL yang kuat adalah memahami silih bergantinya siang dan malam dari sang pencipta langit dan bumi. Allah karuniakan Siang untuk menjadi solusi, namun Allah karuniakan malam sebagai masalah, sebaliknya siang menjadi masalah dan malam menjadi solusi. Kita harus menyikapi dengan menguatkan mental kita menjadi mental Baja, bahwa tidak selamanya kehidupan kita pada posisi rangking 1  menyertai kita, tiba masanaya rangking 1 itu tidak lagi akan bersama kita. Esok kita akan mendapatkan giliran tersenyum bahagia dengan menerima Uang banyak, tetapi ingat akan tiba giliran kita akan menagalami kekurangan duit. Itu lah tingkah laku kehidupan untuk menguatkan Mental kita menjadi mental Baja. Setiap insan akan mengalami giliran dalam kehidupan, kemarin suara pengeras dari masjid menyebut nama seseorang bahwa dia telah meninggal, demikian kita akan tiba masa kita nama kita akan diperdengarkan dari masjid dan tersebutlah nama kita.  

Ingat kawan, bahwa kita berada pada wilayah kehidupan untuk diuji. Tidak ada satupun manusia terlahir di bumi tanpa adanya ujian, agar kita tahu siapa yang punya kualitas dan mental baja dalam kehidupan. Kita tidak perlu dan abaikan saja pada dua sisi kehidupan itu yang akan selalu akan hadir sampai dunia ini akan berakhir. Namun, fokuslah pada Pencipta kedua masala itu dan fokuslah kepada Rabb MU sertkan setiap saat engkau ada bersamanya sampai waktu pulang itu tiba.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline