Mahasiswa UNS KKN Supporting Pemahaman dan Pengembangan Ketahanan Pangan Hadapi Wabah Covid-19

Kudus -- Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan Program KKN (kuliah kerja nyata) Tanggap Wabah Covid-19 Tahun 2020 bagi mahasiswanya. Pelaksanaan KKN ini sendiri terbagi menjadi 3 gelombang yang  dimulai dari Bulan April 2020.

Metode pelaksanaan KKN dilakukan secara daring di lokasi KKN dan dilakukan secara mandiri. Begitupun dengan bimbingan kepada mahasiswa oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) dan pelaporan KKN. Dosen Pembimbing Lapangan KKN, Dr. Munawar Kholil, S.H.,M.Hum, mengatakan program KKN Era Covid-19 UNS Solo ini sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan kepada masyarakat dan  mahasiswa harus tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 selama melaksanakan kegiatan KKN.

Maryani, salah satu mahasiswa UNS dari Kudus mengikuti kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) Tanggap Wabah Covid-19 Tahun 2020 batch II selama 45 hari dari tanggal 15 Mei -- 30 Juni 2020. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini dilakukan dalam rangka membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19 melalui kegiatan supporting pemahaman dan pengembangan ketahanan pangan warga dalam menghadapi virus corona khususnya di Desa Loram Wetan Rt 05 Rw 02, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Menurutnya, kegiatan KKN ini sangat relevan dengan keadaan sekarang. "Bentuk pengabdian dan kepedulian sesama manusia sebagai seorang mahasiswa, juga sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayah masing-masing." tutur Maryani (20 Juni 2020)

Sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain program penyaluran fasilitas penunjang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) dan pemberian materi yang berkaitan dengan COVID-19 dan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) secara daring dan berkelanjutan. "Alhamdulillah, dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, pemahaman dan kesadaran warga mengenai pentingnya memakai masker dan menerapkan PHBS di tengah pandemi telah meningkat dibuktikan dengan warga yang memakai masker saat bepergian dan menyiapkan tempat cuci tangan di tempat ibadah dan di rumah ." ujar Maryani .