Lihat ke Halaman Asli

Nur Arifin

Pembelajar

Aplikasi Itu Bernama Flip

Diperbarui: 19 Desember 2017   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Belum lama ini saya memverifikasinya. Transaksinyapun baru kali kedua. Transfer beda bank dan pembelian pulsa. Namun, saya bahagia dengan kehadiran startup yang satu ini. Seperti umumnya perusahaan startup, ia memanjakan pelanggannya dengan iming-iming yang menggiurkan. 

Tampil dengan desain yang elegan (bukan cantik, karena cantik cenderung menggoda), ia menawarkan sebuah gagasan transfer antar bank gratis, pembelian pulsa dan paket data. Transfer antar bank dengan biaya gratis itu bagi kebanyakan umat manusia (atau saya doang?) adalah tawaran yang menggiurkan.

Dua kali transaksi, saya merasa sangat puas. Transaksi pertama, transfer antar bank. Maklum newbie, saya lupa menambahkan total transfer dengan kode unik. Bergegas saya tekan tombol bantuan. Chatting dengan pihak Flip. Mengabarkan bahwa saya baru saja melakukan kesalahan dan berharap uang yang saya transfer dapat sampai atau dikembalikan. Nada santun sekaligus solutif mereka membuat saya terkesima. Kira-kira begini.

"Ada yang bisa kami bantu, kak?"
"Silakan unggah bukti transfernya ya, Kakak. Akan kami lakukan pengecekan"
"Esok, jangan lupa kode uniknya ya, Kak."
"Ada lagi yang bisa kami bantu, Kak?"

Rupanya rasa curiosity saya meningkat. Melihat harga pulsa yang mereka tawarkan, saya tertarik. Ya, karena jauh lebih murah. Istri saya pernah berkata. "Barangsiapa yang beli barang/jasa yang sama kualitasnya tapi ga dapat harga termurah atau potongan harga maka sungguh ia orang yang merugi".

Sebelumnya, saya selalu mengisi pulsa via sms/inet banking. Atau, lari ke counter pulsa jika sudah sangat kepepet. Kali ini saya coba isi pulsa via Flip. 25.036 untuk pulsa 25.000. Murah, dan saya dapat deposit 86 perak pula. Deposit ini merupakan agregasi dari kode unik di setiap transaksi. Ia bisa dicairkan tatkala mencapai 10rb rupiah.

Sungguh, jangan katakan saya "katro" karena mengulas Flip yang barangkali namanya sudah tidak asing di telinga kebanyakan orang di luar sana. Meski sudah puluhan abad yang lalu saya install aplikasinya, sayangnya saya baru-baru ini bisa memverifikasi akunnya. Apa pasal? Peraturan Bank Indonesia mewajibkan Flip untuk memverifikasi akun user melalui tatap muka dan mencocokkannya dengan KTP. Lalu apa susahnya? Kan, tinggal verifikasi?

Masalah verifikasi tidak sesederhana itu. Meski banyak metode untuk memverifikasi akun, di Sumatera Barat hanya tersedia tatap muka langsung dengan orang yang Flip tunjuk. Ini tidak seperti di luar sana yang, misalnya, terdapat Alfamart seabreg-abreg. User Flip hanya butuh kesana untuk verifikasi.

Di Sumatera Barat tidak ada Alfamart. Satu-satunya metode adalah dengan membuat janji, bukan, tepatnya mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh orang yang ditunjuk Flip. Dan saya baru berjodoh dengan jadwal tersebut setelah sekian lama menginstall Flip. Itupun setelah saya melontarkan usul di Grup WA Flip agar verifikasi juga dilakukan di sabtu-minggu.

Bagaimanapun, terima kasih Flip atas kehadirannya di dunia nan fana ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline