"Kebahagiaan merupakan tujuan utama setiap individu dan masyarakat. Namun, cara mencapai kebahagiaan dipahami dan didefinisikan secara berbeda oleh berbagai ideologi politik".
Nasionalisme, komunisme, dan kapitalisme menawarkan pandangan unik mengenai sumber kebahagiaan manusia, masing-masing dengan pendekatan dan asumsi berbeda mengenai apa yang membuat manusia bahagia.
Pengertian Kapitalisme.
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya,termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996).
Ebenstein (1990) menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh, lebih dari sekedar sistem perekonomian. Ia mengaitkan perkembangan kapitalisme sebagai bagian dari gerakan individualisme. Sedangkan Hayek (1978) memandang kapitalisme sebagai perwujudan liberalisme dalam ekonomi.
Sejarah Perkembangan Kapitalisme.
Robert E. Lerner dalam Western Civilization (1988) menyebutkan bahwa revolusi komersial dan industri pada dunia modern awal dipengaruhi oleh asumsi-asumsi kapitalisme dan merkantilisme. Direduksi kepada pengertian yang sederhana, kapitalisme adalah sebuah sistem produksi, distribusi, dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali oleh pemilik pribadi untuk memperoleh keuntungan.
Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didisain untuk mendorong ekspansi komersial melewati batas-batas lokal menuju skala nasional dan internasional.
Pengusaha kapitalis mempelajari pola- pola perdagangan internasional, di mana pasar berada dan bagaimana memanipulasi pasar untuk keuntungan mereka.
Penjelasan Robert Learner ini paralel dengan tudingan Karl Marx bahwa imperialisme adalah kepanjangan tangan dari kapitalisme.
Sistem kapitalisme, menurut Ebenstein (1990), mulai berkembang di Inggris pada abad 18 M dan kemudian menyebarluas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara.