Lihat ke Halaman Asli

Oliena I:

Diperbarui: 23 Mei 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Artlan Magazine.

"Tulisan ini di tulis atas dasar inspirasi penulis terhadap perempuan asal timur Indonesia yang hidup  sebatang kara di negeri orang"

Perempuan terlihat cantik manakala ketika ia sedang menjahit lukanya sendiri".

Perempuan yang sibuk merajut asa, hingga tak ada seorangpun yang bisa mengusik kebahagiaannya.

Perempuan-perempuan itu memang luar biasa. Mereka tak memiliki batas apapun dalam menyayangi. Mereka bisa saja mengobati luka di jemarimu. Meski jari dari kedua tangannya sendiripun terluka. 

Selepas ketika aku sedang menulis jurnal tepat pukul 02.23.WIB sembari membaca-bacanya jurnal yang baru saja ku tulis. Setelah itu, datanglah sosok perempuan paru baya, indah nama sapannya.

Karena memang, dia pun sudah terbiasa datang ke kontrakan kami, makan, masak, bercerita,dengan anak-anak dalam kontrakan bahkan menginap karena kecapean dari pekerjaan yang ketika berpapasan dengan jam kuliahnya.

Buru-buru ku bergegas keluar dari kamarku dengan maksud menghampirinya, namun ia yang lebih dulu menghampiri dan menyapaku. 

Dengan senang hati, ia menanyakan, Abang baru bangun ? .

Aku: Bukan baru bangun Ade, tapi belum tidur karena  lagi mengerjakan jurnal.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline