Beberapa waktu lalu, warganet China digemparkan dengan insiden Fatcat. Insiden ini bahkan juga menarik perhatian netizen Indonesia. Ribuan konten tentang fatcat telah diposting di Tiktok, instagram, dan media sosial lainnya.
Kasus ini bermula ketika seorang gamers bernama Liu Jia yang dikenal dengan sebutan fatcat melakukan bunuh diri dengan meloncat dari jembatan Yangtze di Nanjing, China pada 11 April 2024.
Kematian Fatcat ini kemudian jadi perbincangan warganet usai saudara perempuan Liu Jia, Liu Yi , membagikan kecurigaannya bahwa Liu Jia bunuh diri akibat dimanipulasi oleh pacarnya, Tan Zhu.
Ia menuduh Tan Zhu menerima banyak uang dari Fat Cat, dari hasil kerjanya selama 18 jam sehari. Fat Cat atau Liu Jia juga diceritakan rela berhemat dan makan sayur setiap hari demi mengirim uang ke Tan Zhu.
Postingan Liu Yi memicu gelombang empati dan kemarahan di kalangan warganet. Jembatan Yangtze dibanjiri dengan bunga dan ucapan belasungkawa, sementara Tan Zhu menjadi target amarah netizen dengan serangkaian komentar negatif dan tindakan doxing. Kejadian ini akhirnya diselidiki oleh kepolisian China.
Hasil Investagasi Polisi
Menurut dari Xinhua dan China today, pada Tanggal 19 Mei, Cabang Kepolisian Distrik Nam Ngan, Kota Nan'An secara resmi mengumumkan hasil penyelidikan kasus fatcat. Investigasi tersebut menyimpulkan bahwa Tan Zhu tidak bersalah atas tuduhan manipulasi finansial.
Tan Zhu tidak terbukti melakukan penipuan dengan berpura-pura jatuh cinta kepada Jiu Lie dengan tujuan mengambil uang seperti yang diberitakan di media sosial.
Penyelidikan mengungkapkan Jiu lie dan Tan Zhu menjalin hubungan yang tulus selama 2 tahun. Mereka bahkan saling berbagi uang dan merencanakan masa depan bersama.
Laporan menunjukkan, selama menjalin hubungan asmara, Jiu Lie mengirim uang sebanyak 317 kali dengan total lebih dari Rp 1,7 miliar dan sebaliknya Tan Zhu juga mengirim uang sebanyak 179 kali dengan total lebih dari Rp 1 milar. Mereka juga menyimpan uang tabungan untuk membangun toko bunga menggunakan rekening bersama.
Sebaliknya, Investigasi polisi menunjukan bahwa saudara perempuan Fat Cat telah melakukan fitnah dan memanipulasi opini publik. Liu Yi mengarang cerita dengan memposting pesan pribadi dan transaksi keuangan antara Liu dan Tan yang telah diedit dan dipotong-potong di Douyin, platform berbagi video TikTok versi Tiongkok.
Liu Yi juga menggunakan akun palsu untuk mengomentari postingan dan mempengaruhi diskusi. Dia mendorong orang lain untuk mengungkapkan informasi pribadi Tan, yang mengarah pada pelecehan dan ancaman online.