Dikenal dengan warna rambutnya yang unik dan orasi anti islam dan anti-imigran yang agresif, Geert Wilders seorang pemimpin partai sayap kanan ekstrim yang bernama PVV (Partai Untuk Kebebasan) memenangkan pemilu tanggal 22 November kemarin dengan meraih kursi terbanyak yaitu 35 dari 150 kursi.
Wilders sendiri lahir dari keluarga kelas menengah, dia dibesarkan di tenggara belanda dekat perbatasan jerman. Ia bersekolah di Venlo dan mengambil serangkaian kelas hukum di universitas terbuka. Dari tahun 1981 hingga 1983 dia tinggal di israel dan kemudian melakukan perjalanan ke negara-negara timur tengah yang mayoritas islam. Disaat itulah dia mulai merumuskan pandangan anti islam sebagai ciri karir politiknya.
Tahun 1997 ia terpilih menjadi anggota dewan kota Utrecht sebagai anggota Liberal People's Party For Freedom and Democratie (Volkspartij voor Vrijheid en Democratie; VVD). Tahun berikutnya wilders terpilih menjadi anggota parlemen
Pada awalnya wilders tidak terlalu mendapat perhatian hingga pada tahun 2000-an ketika terjadi gelombang anti-islam di belanda yang memberikan dia ruang untuk menyampaikan pandangannya. Tahun 2004 pembuat film Theo Van Gogh terbunuh setelah membuat film pendek yang mengkritik posisi perempuan pada islam. Pembunuhan tersebut memancing kemarahan masyarakat belanda dan disaat itu lah sosok Wilders melambung karena orasi nya yang mengatakan bahwa islam adalah agama yang fasis
Dia meninggalkan partai VVD pada tahun 2004 karena kebijakan partai tersebut yang memberikan dukungan terhadap aksesi turki ke Uni Eropa. Dua tahun kemudian di mendirikan partai PPV, wilders terus menerus melayangkan pernyataan anti islam. Pada tahun 2007 dia mengusulkan untuk memblokir alquran, ia mengatakan Alquran adalah Mein Kampf versi agama.
Tahun 2008 dia membuat film Fitna yang merupakan interpretasi pribadi terhadap ayat-ayat Alquran. Pada film tersebut dia bahkan menggambarkan kepala nabi muhammad yang diledakkan.
Terlepas dari isu-isu tersebut, PVV memperoleh kemenangan yang dramatis pada pemilu kemarin. Kemenangan PVV party mengejutkan lembaga survey dan politisi seluruh eropa.
Dalam kampanye nya kali ini dia terlihat mampu memenangkan hati pemilih dengan retorikanya yang lebih lembut, dia mengatakan kepada pewawancara bahwa dia bisa saja menaruh pandangan anti-islam nya dia atas es dan dalam debat dia juga mengatakan akan menjadi perdana menteri untuk semua orang belanda
"Dalam nadanya, Geert Wilders sangat berbeda," kata Matthijs Rooduijn, profesor ilmu politik di Universitas Amsterdam. "Tapi idenya tidak pernah berubah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H