Lihat ke Halaman Asli

Arifin BeHa

TERVERIFIKASI

Wartawan senior tinggal di Surabaya

Penyelamat Risalah 'Maulid Diba'

Diperbarui: 23 September 2023   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

H. Mukharam Khadafi (kedua dari kiri -bersila) di Pondok Pesantren Al-Insyirah Wonokoyo

Sekitar 150 orang larut dalam kegiatan pengajian Maulid Nabi. Acara pada Jumat malam (22/9/2023) itu diselenggarakan atas inisiatif warga Keloposepuluh, Wonokoyo, Kabupaten Sidoarjo.

Jamaah pria duduk di bagian depan. Jamaah wanita -jumlahnya lebih banyak, berada di belakang dan sebagian memenuhi samping rumah yang malam itu menjadi tempat acara. Di sebelah kanan rumah itu terhampar sebidang sawah. Persis menghadap jalan tol ruas Waru-Sidoarjo.

Irama musik terbangan menggema. Sebuah seni budaya warisan para leluhur yg mengkolaborasikan irama musik tradisional jawa-arab dengan sholawat nabi dan lagu-lagu khas jawa jaman dahulu.

Sekali-kali beradu dengan bunyi klakson kendaraan yang melewati jalan tol. Suasananya menjadi semakin marak!

Suasana pengajian Maulid Diba di Keloposepuluh, Wonokoyo -Sidoarjo

Pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu rencananya berlangsung selama 40 hari. Berjalan setiap hari. Berpindah dari satu rumah ke rumah warga lainnya. Jumat malam itu memasuki hari ke-16.

Rintisan 

Kegiatan pengajian tersebut merupakan rintisan H. Mukharam Khadafi, warga Keloposepuluh, Wonokoyo.

Pada tahun 2018 sarjana lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya itu memulai secara sederhana. Ia mengajak anak-anak muda di sekitar rumahnya, mengadakan pengajian rutin pada hari Senin dan hari Rabu.

Jamaah ibu-ibu pengajian Maulid Diba dari rumah ke rumah di Keloposepuluh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline