Lihat ke Halaman Asli

Arifin BeHa

TERVERIFIKASI

Wartawan senior tinggal di Surabaya

Catatan Perjalanan (4), Melihat Kehebohan Anak-anak Palestina di Masjid Ibrahim

Diperbarui: 18 Maret 2018   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemukiman warga Palestina ditutup tembok beton oleh Israel (Dokpri)

Menyebut nama Hebron --Palestina, rasanya tidak asing. Cobalah ketik pada mesin pencari tren gogel menggunakan kata kunci Hebron. Akan terlihat pada bulan Januari  dan Februari 2018 rasio ketertarikan grafiknya menyentuh angka 100. Pada pertengahan bulan Maret 2018 sedikit menurun.

Kota Hebron berjarak sekitar 30 kilometer arah selatan Jerusalem. Hebron merupakan salah satu pusat perdagangan. Susu, anggur, dan hasil perkebunan lainnya mendominasi pemandangan sehari-hari.

Hebron terletak di kawasan Tepi Barat Palestina yang dikuasai Israel dan komunitas Yahudi. Sejak pertama memasuki kota ini terlihat tembok mengelilingi sekaligus menutup pemukiman Palestina. Tembok beton membentang sejauh mata memandang.

Warga Palestina yang tinggal di sana berada dalam sebuah tekanan berat pihak Israel. Setiap hari Sabtu semua akses keluar-masuk tembok ditutup karena untuk peribadatan kaum Yahudi. Khusus turis harus bisa menunjukkan paspor dan visa.

Pengawasan ketat militer di kota ini merupakan salah satu simbol pendudukan Israel yang paling kejam. Padahal warga Palestina itu sudah cukup lama bermukim di sana.

Iyyat, pemandu perjalanan, menceritakan, terdapat lebih dari 200.000 masyarakat Palestina bermukim di Hebron. Warga Yahudi hanya ratusan tetapi sangat menentukan. Berkali-kali Iyyat menyebut tindakan Israel merebut tempat tinggal warga Palestina di Hebron, sebagai perbuatan "copet."

 Israel menilai Hebron sangat penting. Di kota tua tersebut terdapat situs suci umat muslim masjid Ibrahim dan makam kuno Yahudi atau yang disebut pula Gua Para Leluhur. Isarel berusaha mati-matian menguasai.

Oleh karena itu betapa marah Israel ketika Badan Warisan Dunia PBB (UNESCO) --Juli 2017 lalu mengakui kota tua Hebron menjadi situs warisan dunia milik Palestina. Israel menentang keras resolusi dengan alasan menekankan karakter Islam dari kota itu dengan mengorbankan sejarah Yahudi di sana.

Masjid (dan makam) Nabi Yunus di tengah Kota Hebron (Dokpri)

Hebron, menurut resolusi UNESCO merupakan kota tertua di dunia, yang berasal dari periode chalcolithic atau sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Kota ini sepanjang sejarahnya pernah diduduki oleh bangsa Romawi, Yahudi, dan Tentara Perang Salib.

Peribadatan Dua Umat

Dibanding tempat-tempat ziarah lainnya, Masjid Ibrahim terbilang paling ramai dikunjungi. Sebelumnya kami mengunjungi makam dan Masjid Nabi Yunus. Bangunan Masjid Nabi Yunus terbilang megah persis berseberangan dengan pemukiman warga Palestina. Berada di pinggir jalan Masjid Yunus tidak dijaga tentara. Arsitek Masjid Nabi Yunus sangat unik, seluruhnya terbuat dari batu bata seperti di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline