Salah satu pertanyaan yang timbul tentang teori multiple intelligences ini adalah bagaimana menerapkan teori tersebut dalam pembelajaran di dalam instansi pendidikan termasuk sekolah dasar. Hal ini menjadi tugas dan tantangan sendiri oleh guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pembelajaran yang berbasis multiple intelligences. Guru harus mulai membiasakan dirinya untuk mengembangkan program pembelajaran yang berorientasi kepada siswa dan bukan hanya berdasarkan dirinya dan juga materi.
Artikel sebelumnya yang berjudul Multiple Intelligences, Teori Belajar yang Memanusiakan Manusia sudah menjelaskan bahwa setiap anak memiliki setidaknya 8 kecerdasan. Namun kecerdasan yang menonjol setiap anak berbeda-beda. Tugas guru adalah menciptakan strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi semua kecerdasan tersebut agar setiap anak mampu memahami materi dan mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki.
Ada beberapa strategi untuk mengajarkan dan meningkatkan multiple intelligences siswa, beberapa diantaranya adalah
1. Strategi Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
a. Storytelling
Storytelling ini harus dipandang sebagai sebagai alat pengajaran yang vital karena ini adalah sebuah budaya di seluruh dunia. Saat melakukan hal ini, kita dapat membuat konsep, ide, dan tujuan instruksional yang penting di dalam cerita yang dibaca.
b. Brainstorming
Brainstorming adalah teknik untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan mengumpulkan masalah secara spontan. Aturan umum dalam hal ini adalah siswa berbagi apapun yang terlintas dalam pikiran mereka dan relevan dengan topik permasalahan, tidak ada celaan atau kritik terhadap gagasan, dan setiap gagasan itu penting.
c. Journal Writing
Penulisan jurnal pribadi melibatkan siswa dalam membuat tulisan atau catatan yang berkelanjutan tentang topik tertentu. Topik tersebut bisa sangat luas sehingga siswa harus dapat mengumpulkan dan merangkai kata untuk mereka tuliskan.
2. Strategi Kecerdasan Logis/ Matematis (Mathematical/ Logical Intelligence)