Lihat ke Halaman Asli

Pacar Maya Menunjukkan Arah Menuju Kebenaran

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maya Semi Lunaris, begitulah nama seorang gadis manis yang foto profilnya aku kenal ketika berselancar dalam jejaring sosial dunia maya, yang kini seolah menjadi bagian kehidupan interaksi sosial banyak orang.Bahkan kini dunia maya internet telah merupakan kebutuhan atau gaya hidup untuk menunjang berbagai aktivitas dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Bukan saja sosial ekonomi tetapi juga idiologi dan politik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tak terasa sudah hampir satu tahun aku berkenalan dengan Maya dalam kehidupan interaksi sosial dunia maya. Berbagai masalah kehidupan kami bicarakan dan diskusi dalam kesempatan pertemuan chating. Sebenarnya aku menghendaki pertemuan yang sebenarnya yaitu kopi darat atau kopdar begitu istilahnya. Bahkan aku pernah iseng asal usul usil jahil dengan mengajaknya pada suatu meeting and dating dalam pikiran yang ngeres suatu pertemuan kencan yang romantis.

Dengan berbagai alasan yang masuk akal pikiran sehat, Maya selalu beralasan dan menolak dengan halus dan santun semua permintaanku untuk kopdar maupun meeting_dating. Aku menjadi malu sendiri tersipu-sipu didepan komputer jadul yang selama ini mengantarkan dan menemani aku menemui Maya yang entah dimanapun dia berada. Maya Semi Lunaris, ternyata bukan sembarang perempuan yang kini saya klaim sebagai pacarku meski di dunia maya.

“Loh..koq hari gini kamu berada disini Rif, bukankan ini waktunya orang berada di dalam masjid menjalankan ibadah solat tarawih” sapa Maya mengawali chating.

“Lah.. kamu juga jam segini kok ol sih May, bukankah ibadah solat tarawih itu wajib hukumnya bagi semua orang muslim dan muslimah dewasa atau laki-laki maupun perempuan?, jawab Arif sekenanya.

“Iya sih iya, aku tahu. Tetapi aku kan sedang mendapat dispensasi menjalani kodrat sebagai perempuan dewasa, gitu loh”. Jawab Maya penuh nada canda.

“Iya deh iya, aku tahu, kamu sedang emmmmmm, gitulah....iya kan”, jawabku menimpali candanya.

“Nah... itu tahu...., trus kamu ngapain bolos solat tarawih Rif”, serangan tanya Maya yang cukup sulit dijawab dan sulit untuk mencari alasan.

“Oooooo....aku...aku, juga lagi emmm nih”, jawab Arif tergopoh-gopoh sekenanya

“Maksud...loh, emmmm apaan. Emang kamu transexual”, tanya Maya penuh selidik.

“Aku...lagi emmm...malas May”, jawab Arif apa adanya.

“Mudah-mudah saja berlanjut...kamu...emmm,,,mencret, jadi sekalian gak solat dan gak bisa ol, nongkrong melulu di clossed” ucap Maya dengan canda meledek

“Yah.. gitu deh May, kalau gak bisa ol kan gak bisa ketemu kamu dong, emang kamu mau aku temui kopdar gitu”, sahut Arif merajuk merayu mendayu-dayu.

“EGP.....” jawab Maya singkat mematahkan semangat.

“Aku juga begitu May, aku ‘EGP’ berat deh sama kamu, suerrrrrr deh May”, kata Arif

“Ya udah sana, jangan chat aku lagi.....kan sudah klop sama-sama EGP”, jelas Maya.

“Aduh... Maya....tunggu dulu dong, ‘EGP’ elu gua perhatiin, ‘EGP’ elu gua pikiran,, gitu loh” serangan demam asmara Arif terlontar.

“Kalau gitu...emmmm aja deh”, jawab Maya membuat Arif dag dig dug penasaran

“Maksud... loh....emmm.... mau... gitu kan”, jawab Arif harap-harap cemas penuh GR.

“Emmmm.....ember, rayuan gombal gituan aku punya koleksi banyak seabreg” jawab Maya membuat Arif senyum dikulum pahit di hati.

“Trus gimana dong May?, akan dibawa kemana hubungan kita”, kicau Arif mengutip lirik lagu yang pernah ngetrend naik tangga lagu-lagu populer.

“Dibawa...... ke...emmmmm..mimpi di siang hari”, jawab Maya singkat padat. Seketika itu pula Maya offline, cabut dari chating meninggalkan Arif termehek-mehek.

“Aduh.....Maya, emmmmm....mampus deh aku”, mimpi di siang hari?, tidur siang saja gak sempat, bagaimana bisa mimpi”, guman Arif kepalang patah arang.

Seperti biasanya di bulan puasa bulan penuh berkah untuk beribadah dengan pahala berlipat ganda. Sampai-sampai ada ayat yang menyatakan pada bulan itu semua setan dibelenggu, tidak diberi kesempatan untuk menganggu umat manusia yang taat beribadah. Makna yang tersurat dan tersirat dari ayat itu adalah memberi kesempatan kepada manusia yang dalam setahun terakhir ini hidup dalam kegelimangan dosa, carut marut melanggar tata aturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.

Namun tidak demikian bagi Arif yang tak bergeming sedikitpun acuh tak acuh terhadap ajaran agama, bahkan tata aturan perundangan hukum negara sekalipun. Tetap saja mengumbar nafsu hura-hura ol kapan saja, dimana saja dan chating dengan siapa saja. Apalagi kini mengenal Maya yang di klaim sebagai pacarnya, sekali tidak ketemu bagaikan sehari, seminggu bagaikan sewindu, sebulan bagai tahunan. Bagaikan kecanduan narkoba, membawa gaya hidup eforia dunia maya yang tak terkira.

*

“Hai........May, apa kabar nih”, seperti biasanya Arif basa-basi menyapa teman kontak favoritnya yang sedang sama-sama ol.

“Hai.......juga, kolusi... kok lu sih.., llll..lu lagi...lu lagi...”, jawab Maya seolah memulai canda.

“Lah...iya..lah, kan aku lagi emmm....mabuk miras... nih, lontong dong sembuhin” jawab canda Arif bagaikan pucuk dicinta ulam tiba.

“Woww begitu kamu, sudah bolos solat tarawih, minum miras juga” tegur Maya ketus.

“Bukan begitu May...aku mabuk ‘miras’, mikirin asmara gitu loh..EGP..elu gua pikirin, elu gua perhatiin, suer deh May...siang terkenang malam terbayang” seperti biasanya Arif melancarkan serangan membidikkan panah asmara.

“Kamu serius........kamu punya modal apa?” tanya Maya penuh selidik

“Lah, iya lah May...bukan lagi serius nih, duarius, tigarius. Kita kan punya modal sama, sama-sama suka-suka ol dan bolos solat tarawih. Kamu mau alasan apa lagi, emm lagi belum waktunya bulan lunar datang, baru beberapa hari yang lalu kamu em kan” jawab Arif seenaknya dan sekenanya.

“Ooouw begitu, kamu menyamakan alasan bolos solat aku. Asal tahu aja aku ini sedang bekerja mencari nafkah dan kamu harus tahu tapi jangan asal tahu dan jangan asal-asalan tahu kalau bekerja itu juga ibadah. Kamu dapat menyamakan dengan profesi atau pekerjaan yang lain. Taruhlah misalnya pengemudi, pilot, nakhoda, masinis dan sejenisnya yang harus bekerja mengantarkan penumpang maupun barang sampai tempat tujuan berjam-jam bahkan berhari berbulan. Atau profesi dokter yang sedang merawat pasien melalui prosedur operasi bedah yang memakan waktu lama berjam-jam pula. Kalaupun harus meninggalkan solat, tidak ada sanksi dosa. Karena mereka beribadah dalam bentuk lain, yaitu bekerja. Itulah makna yang tersirat dalam tafsir bahwa bekerja itu sama dengah ibadah. Sedangkan kamu bolos ibadah solat untuk main-main dimana saja, di dunia maya maupun dunia nyata”, jawab Maya menjelaskan dengan rinci penuh arti.

“Tapi ibadah solat kan waktunya panjang May, bisa ditunda nanti-nanti, bisa sendiri-sendiri, bisa berjamaah, bisa di rumah, bisa di masjid. Beda soal pahala saja, kalau di masjid berjamaah mendapat pahala 27 kali lipat. Aku gak perlu pahala banyak kok, sedikit-sedikit lama-lama juga menjadi bukit. Bahkan May ada yang mengatakan bahwa ‘solat Jum’at harus di masjid tetapi solat lima waktu boleh di langgar”, celoteh Arif berkilahberkelakar kata di langgar diartikan sebagai dilanggar atau tidak dipatuhi.

“Nah, kamu salah mentafsirkan dalam menerapkan ajaran agama. Asal tahu saja bahwa hakikat solat berjamaah bukan semata-mata bertujuan untuk memperolah pahala 27 kali lipat. Hal itu hanya sebagai sarana motivasi untuk mengunpulkan kwantitas banyak orang, sedangkan kwalitasnya berada pada ‘untuk apa banyak orang itu dikumpulkan’. Disinilah banyak orang itu diberi pencerahan pembinaan moral, imtaq,pembekalan modal kehidupan berupa ketrampilan, iptek dan berbagai sendi-sendi kehidupan nyata dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Karena itu dalam solat tarawih ada yg namanya kultum (kuliah tujuh menit), kalau perlu tujuh belas menit atau bahkan tujuh puluh menit agar ada pembicaraan diskusi yang lebih jelas dan rinci”.

“Terus...terus...” sela Arif sebagai isyarat masih tersambung dan menyimak cermat.

“Sebagai contoh sederhana misalnya perihal solat, tersirat mengandung makna ajaran, a.l. disiplin waktu yang disimbolkan dengan waktu solat yang sudah pasti dan harus dipatuhi, menjaga kebersihan tubuh disimbolkan dalam rukun wudhu, menjaga etika dengan simbol tidak boleh kentut, kalau terpaksa harus ke tempat lain yang disimbolkan harus wudhu kembali, artinya kalau mau kentut disana tempatnya, dsb. Dengan dipatuhinya ajaran agama dampaknya diharapkan bahwa orang akan mematuhi atau taat terhadap peraturan perundangan hukum negara dan pemerintah. Jadi tidak ada artinya atau sia-sia kalau orang taat beribadah tetapi seenaknya melanggar hukum negara. Akan mendapat sanksi ganda berupa dosa hukum abstrak di akherat dan pidana penjara hukum positif dari negara dan pemerintah”

“Jadi lebih baik melanggar hukum abstrak yang sanksinya tidak kelihatan daripada melanggar hukum positif yang sanksinya terasa dan terlihat banyak orang. Lebih baik mengingkari ajaran agama tetapi patuh dan taat aturan negara serta berbuat kebaikan di dunia”, sela Arif bertubi-tubi sok tahu.

“Aku tidak mengatakan dan menyimpulkan begitu” jawab Maya menimpali.

“Iya deh, iya deh aku tahu kamu sedang bekerja. Tapi bekerja apa malam-malam begini?’, tanya Arif penuh selidik bak penyidik menginterograsi.

“Aku menjadi host” jawab Maya singkat dan padat.

“Wooww begitu, bekerja jadi host, hostes di cafe hiburan malam, maksud loh” tanya Arif bernada sinis.

“Kamu ngerti nggak artinya host, coba simak acara di televisi dan baca teks di bagian bawah layar kaca, ada kalanya tertulis Host dan nama presenter acara itu. Arti host itu adalah nyonya rumah, tuan rumah atau majikan atau yang memandu suatu acara” jawab Maya menjelaskan.

“Ooohh gitu..., jadi kamu bekerja menjadi host dalam suatu acara pagelaran, bukan hostes di cafe klub malam. Hebat dong...aku gak salah milih kamu”, jawab Arif sambil terus melancarkan serangan jitu asmara membara.

“Kalaupun aku menjadi host, hostes atau pramuria di cafe hiburan klub malam itu juga memandu acara, menerima tamu, berbasa-basi ngobrol dsb., Pramuria dan pramu-pramu lainnya seperti pramuacara, pramuniaga, pramusaji, pramuwisata, pramuwiyata, pramuwisma, pramugari, dll., itu adalah cabang-cabang pekerjaan sektor formal yang bermartabat dan terhormat serta dilindungi oleh peraturan perundangan ketenaga kerjaan dari pemerintah”, penjelasan Maya lebih lanjut.

“Iya deh...iya deh..iya..iya, aku mengerti dan memahami. Karena itu..si ateng mikul kayu...mas, thanks you very much atas penjelasanmu” jawab Arif seolah sok akrab.

“Coba kamu bayangkan pekerjaan perempuan-perempuan cantik secantik mantan putri Indonesia si Angelina Sondakh dan teman-temannya yang tak kalah cantiknya, Neneng Sri Wahyuni, Mindo Rosalina Manulang, dsb. yang kini berurusan dengan KPK. Para wanita karir yang bekerja di tempat yang begitu terhormat dan bermartabat, tetapi ujung-ujungnya duit...korupsi kolosi dan nepotisme yang merugikan negara. Masih lebih terhormat dan bermartabat pekerjaanku dan kawan-kawan dalam sebutan host, hostes atau pramu dan bahkan para tkw pramuwisma di luar negeri yang bekerja sampai-sampai mempertaruhkan sepenuh jiwa dan raga maupun bersabung nyawa” ungkap Maya berapi-api lebih rinci selanjutnya.

“Iya deh...Maya, aku mengerti, mengerti dan sangat mengerti” jawab Arif yang kini bernada lemah tanpa intonasi bagaikan musuh menyerah tanpa syarat.

*

Malam-malam selanjutnya Arif mulai jarang ol pada jam-jam tertentu a.l. waktu solat tarawih di bulan puasa, meski tetap bolos ibadah solat itu dan begadang entah kemana. Pada suatu malam yang sunyi sesunyi hatiyang kehilangan kepercayaan pandangan hidup keyakinannya beragama selama ini. Arif merenung memahami menghayati arti kehidupan sebagaimana dituahkan Maya pacarnya di dunia maya.

Menyadari bahwa seperti banyak orang lainnya yang salah kaprah dan salah kiprah dalam mentafsirkan serta menerapkan agama yang nota bene adalah sekumpulan peraturan dalamkehidupan dunia spiritual yang abstrak dan merupakan representasi dunia nyata maupun dunia maya. Dunia maya, dunia nyata dan dunia spiritual merupakan kawasan kehidupan maha luas seolah tanpa batas, sambung menyambung menjadi satu membentuk pemahaman yang kompleksitas.

Sebagaimana dunia maya bahwa dunia spritual yang sama-sama abstrak dapat disimpulkan sebagai representasi dunia nyata. Dalam dunia nyata terdapat berbagai peraturan perundangan hukum negara dan pemerintah yang sering disebut sebagai hukum positif. Hukum positif juga ada yang mengatur kehidupan dalam dunia maya, antara lain adalah undang-undang informatika dan transaksi elektronik, cybercrime, dsb. Bahkan semua peraturan perundangan hukum positif juga ‘berlaku’ dalam dunia maya, sosok pelaku dunia maya adalah juga sosok pelaku dunia nyata.

Tidak dikenal istilah hukum negatif tetapi hukum dan peraturan dalam dunia spritual lebih tepat kiranya bila disebut sebagai hukum abstrak. Agama yang nota bene adalah kumpulan berbagai peraturan tentang kehidupan berarti mengatur kehidupan nyata di dunia. Dengan motivasi dan sanksi kehidupan akherat yang difahami melalui kehidupan spiritual yang tidak kelihatan atau abstrak, misalnya pahala, dosa, neraka, surga sebagai sanksi terhadap halal, haram, wajib, sunnah, mubah dan banyak lagi peraturan perundangan hukum abstrak lainnya.

Akan tetapi Arif tidak pernah akan bertemu Maya yang selama ini tidak pernah mau diajak kompromi untuk kopi darat. Bagi Arif tidak masalah, toh sudah mendapatkan kasih sayang berupa petuah tauziah yang menyadarkan pandangan hidupnya yang salah dalam keyakinan beragama. Mungkin Maya adalah seseorang yang berpendidikan dengan gelar akademik SAg (sarjana agama).

“Ah, tidak perlu tahu siapa yang bicara tetapi perhatikan apa yang dibicarakan. Maya telah memberikan inspirasi bermanfaat, bagaikan wahyu jaman nabi dan rasul jaman dahulu kala. Maya memang tidak pernah terlihat, Maya Semi Lunaris, SAg....sarjana alam gaib”, guman Arif merenung dalam hati, dalam kesunyian hidup tersendiri.

Tags : fiksi

*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline