Bertempat di Plaza Fx Cone kawasan Senayan Jakarta, PT Deltomed Laboratories yang telah meluncurkan salah satu produk terbarunya Kuldon Sariawan, yaitu tablet herbal pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berkhasiat untuk meredakan sariawan. Sabtu 17 Mei 2014 bekerja sama dengan kompasiana.com mengadakan workshop edukasi dengan tema ‘Jangan Anggap Remeh Sariawan’ dalam acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Sariawan.
Menghadirkan para narasumber yang kompeten dalam bidangnya, diantaranya adalah DR Drg Dewi Priandini, Sp PM; dokter ahli penyakit mulut dari Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta. Dari kalangan manajemen dihadirkan Dr Abrijanto SB, Business Development Manager PT Deltomed Laboratories dan kehadiran tidak langsung Managing Director PT Deltomed Laboratories, bapak Mulyo Rahardjo.
Sebagaimana paparan presentasi drg Dewi diawal acara mengatakan sulit mencari arti penamaan dalam bahasa Indonesia tentang sariawan. Dengan berkelakar mungkin sariawan adalah penyakit yang awalnya diderita atau ditemukan oleh seseorang bernama Sari yang melamun melayang diatas awan. Nama ilmiah penyakit ini adalah ‘stomatitis apthosa’ yang artinya radang rongga mulut disertai luka kecil atau lebih lengkapnya adalah ‘stomatitis apthosa recurrent’ atau disingkat SAR. Recurrent sendiri berarti berulang atau kambuh tak kunjung sembuh, kata dokter gigi ini lebih lanjut menjelaskan.
Masih kata dokter gigi yang di bulan Mei ini teringat peristiwa Tragedi Mei 1998 yang melibatkan rekan-rekannya dari berbagai fakultas lain enambelas tahun silam, bahwa penyebab atau etiologi sariawan belum diketehui secara pasti. Sedang pemicunya atau predisposisi adalah berbagai hal atau multi factorial, baik lokal maupun sistemik. Faktor predisposisi lokal dapat berupa yang didapat dari luar tubuh maupun didapat secara menurun atau genetic-herediter. Demikian juga faktor predisposisi sistemik ada yang bersifat berasal dari dalam tubuh terkait kekebalan penyakit lain dan kekurangan nutrisi. Sedang dari luar tubuh stres sosial ekonomi memegang peranan dalam memicu penurunan hormone yang berakibat berkuranggnya aliran air ludah dalam mulut.
Tata laksana pengendalian sariawan menurut bu dokter gigi yang dosen Trisakti ini ada dua tahapan, yaitu tahap pertama berupa eliminasi faktor predisposisi, selanjutnya tahap kedua adalah perawatan simptomatif dan suportif. Obat yang bersifat simptomatik atau menghilangkan gejala, antara lain mengurangi rasa sakit, analgetik atau bersifat anastetik dan obat-obt anti radang. Perlu pula pemakaian obat kumur antiseptik dan mungkin perlu dipertimbangkan antibiotik atau antimikroba lain yang sesuai penyebabnya. Dilain fihak perlu adanya tindakan suportif, antara lain berkaitan nutrisi dan diet, berkumur dengan larutan garam fisiologis (0,9%) hangat serta istirahat yang cukup.
Mengingat bahwa sariawan belum diketahui secara pasti, sedang pemicunya multi factorial, maka sariawan relative sulit diobati. Tindakan yang dilakukan selama ini adalah penata laksanaan perawatan atau pengendalian, cukup sulit menentukan pengobatan yang terpilih tertentu atau dalam pengerian obat kausatif ‘drug of choice’. Pemicu yang multi factorial menjadikan perawatan seolah bagaikan bombardier disegala lini, melibatkan beberapa fungsi obat dan tindakan lain. Meski demikian Deltomed Laboratories harus selektif dan cermat memilih komposisi obat herbal yang diproduksinya.
Dalam komposisi Kuldon Sariawan yang semuanya berasal dari tumbuhan atau herbal diyakini berkhasiat dalam kegunaan membantu meredakan panas dalam yang disertai sariawan, tenggorokan kering dan membantu melancarkan buang air besar. Adapun dalam tiap kemasan tablet 650 mg mengandung ekstrak dari bahan-bahan alami herbal yang berkhasiat, yaitu daun sogomanis (Abri folium) 420 mg, daun timi (Thymi herba) 280 mg, akar manis (Licorice) 280 mg, bunga seruni (Chrysanthemi flos) 280 mg dan akar alang-alang (Imperatae rhizome) 208 mg.
Paparan dr. Abrijanto SB yang banyak mengupas berbagai khasiat dari masing-masing komponen kuldon Sariawan, menyebutkan antara lain daun saga manis yang mengandung glycyrrhizin yang berfungsi anti radang. Bunga krisan dan akar alang-alang mempunyai khasiat menyegarkan dan mengurangi rasa sakit serta meredakan panas badan atau analgesik_antipiretik. Agar mencapai yang lebih efektif dan efisien, ditambahkan ekstrak akar manis herba timi yang sudah sejak lama dikenal sebagai anti radang, selain khasiat herba timi sebagai antiseptic.
Sebagaimana disebutkan oleh kedua nara sumber yang berlatar belakang pendidikan profesi dokter dan dokter gigi, bahwa penata laksanaan perawatan sariawan melibatkan obat-obat simtomatif dan tindakan suportif terkait diet dan nutrisi. Pengertian diet dan nutrisi menyangkut pengaturan makan yang mengandung nutrisi atau gizi secara berimbang sesuai norma asupan kebutuhan gizi. Dalam hal ini dikenal dua kelompok nutrisi, yaitu makro nutrient (karbohidrat, lemak dan protein) serta mikro nutrient (vitamin, mineral dan air).
Dalam bunga seruni atau krisan (Chrysanthemi flos) terkandung senyawa vitamin C dan beta karoten, kalsium, besi serta minyak atsiri sebagai anti oksidan. Vitamin C sudah sejak lama ribuan tahun silam dikenal sebagai senyawa anti scorbut. Penyakit skorbut adalah sejenis penyakit dalam rongga mulut yang ditandai dengn adanya luka-luka berdarah bahkan bernanah pada gusi. Pada jaman dahulu kala penyakit ini banyak diderita oleh para pelaut yang berbulan-bulan berlayar yang hanya mengkonsumsi makanan olahan dan awetan, tanpa adanya sayuran dan buah-buahan segar.
Beta karoten atau provitamin A, akan menjadi vitamin A yang fungsional setelah melalui pengolahan metabolisme tubuh dalam rangkaian mekanisme proses pencernaan yang cukup lama dan panjang. Selain terdapat dalam struktur tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat dan hortikultura tanaman hias, bunga krisan atau seruni misalnya. Beta karoten atau provit A banyak didapat dalam tanaman hortikultura sayuran dan buah-buahan. Warna kuning kemerahan diyakini sebagai salah satu indikatornya, antara lain pada wortel