Lihat ke Halaman Asli

Arif Hukmi

Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Puisi | Lampu Jalan

Diperbarui: 25 September 2017   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaumengingatku pada malam-malam bisu

di setiap lampu-lampu jalan yang mengekang satu persatu pengendara 

kau tak berhenti menerangi dan memerangi hari-hari yang berganti

di antara dahan-dahan pohon berguguran di tapal batas antara trotoar dan aspal jalan raya

Hari-hari semakin renta

ibukota sedang menyiapkan penyambutan

lampu-lampu kota bertambah---mengikat taman-taman, tiang-tiang listrik hingga pelabuhan tua

Kaubersolek jika ingin merayakan hajat yang gempita

kau lupa ada sampah-sampah berserakan dan membusuk di sana

anak-anak peminta-minta semakin subur menengadah harap yang tumbuh pada gegap gempita kota kita

Makassar, 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline