Sejarah perubahan nama brand "NIKE" adalah kisah transformasi dari usaha kecil menjadi salah satu merek olahraga terbesar di dunia. Awalnya, perusahaan ini didirikan pada 25 Januari 1964 oleh Phil Knight, seorang mantan atlet lari, dan Bill Bowerman, seorang pelatih atletik. Perusahaan ini pertama kali bernama Blue Ribbon Sports (BRS) dan berfokus pada impor sepatu lari dari Jepang untuk dijual di Amerika Serikat.
Pada awalnya, Blue Ribbon Sports menjual sepatu merek Onitsuka Tiger (yang sekarang dikenal sebagai Asics). Bisnis ini tumbuh pesat, dan pada tahun 1971, Phil Knight dan Bill Bowerman memutuskan untuk memproduksi sepatu mereka sendiri. Mereka mendesain sepatu yang lebih inovatif dan mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal.
Pada tahun 1971, perusahaan ini beralih nama menjadi "Nike," yang diambil dari nama dewi kemenangan Yunani, Nike. Nama ini dipilih untuk mencerminkan semangat kemenangan dan keunggulan atletik. Logo "swoosh" yang ikonik, yang dirancang oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis, juga diperkenalkan pada tahun yang sama. Logo ini dirancang untuk melambangkan kecepatan dan gerakan, yang merupakan inti dari merek tersebut.
Pada tahun 1972, Nike meluncurkan sepatu pertamanya dengan merek Nike dan logo swoosh, yang dipakai oleh para atlet di berbagai ajang olahraga. Sepatu ini mendapatkan tanggapan positif dari para atlet dan konsumen, yang membantu meningkatkan popularitas dan penjualan perusahaan.
Sejak saat itu, Nike terus berinovasi dalam desain dan teknologi produknya, serta memperluas jangkauan produknya ke berbagai jenis olahraga dan pakaian. Nike juga terkenal dengan kampanye pemasaran yang kuat dan dukungan dari para atlet terkenal, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan Serena Williams. Hal ini membantu memperkuat merek Nike sebagai simbol prestasi dan gaya hidup aktif.
Seiring dengan pertumbuhannya, Nike juga mengakuisisi berbagai merek lain, seperti Converse dan Hurley, yang memperluas portofolio produknya. Saat ini, Nike adalah salah satu merek paling dikenali dan bernilai di dunia, dengan produk yang dijual di lebih dari 190 negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI