Lihat ke Halaman Asli

ARH

Teknisi IT

Marlon Brando, Artis Ganteng Pejuang Hak Sipil

Diperbarui: 19 Desember 2024   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Marlon Brando adalah salah satu aktor paling berpengaruh dan penting dalam sejarah perfilman. Lahir pada 3 April 1924, di Omaha, Nebraska, Brando memulai karier aktingnya di teater sebelum menjadi bintang besar di Hollywood. Dikenal karena penampilannya yang intens dan kemampuan untuk menghadirkan karakter yang kompleks dan mendalam, Brando mengubah cara dunia melihat seni peran.

Brando memulai kariernya di Broadway dengan debut yang sukses dalam drama "I Remember Mama" pada tahun 1944. Namun, perannya sebagai Stanley Kowalski dalam drama Tennessee Williams "A Streetcar Named Desire" pada tahun 1947 yang benar-benar melambungkan namanya. Ketika drama ini diadaptasi menjadi film pada tahun 1951, Brando kembali memerankan Stanley dan mendapatkan pengakuan luas serta nominasi Oscar pertamanya.

Kesuksesan Brando terus berlanjut dengan peran ikonik dalam film-film seperti "On the Waterfront" (1954), di mana ia memenangkan Oscar untuk Aktor Terbaik, dan "The Wild One" (1953), di mana ia memerankan pemberontak motor yang penuh karisma. Dialognya yang terkenal, "What are you rebelling against?" "What have you got?" menjadi simbol pemberontakan anak muda dan menggambarkan Brando sebagai ikon budaya pop.

Namun, mungkin peran yang paling diingat dari Brando adalah sebagai Vito Corleone dalam "The Godfather" (1972). Sebagai patriark keluarga mafia, Brando memberikan salah satu penampilan paling berkesan dalam sejarah sinema, yang membawanya meraih Oscar untuk Aktor Terbaik. Penampilannya yang tenang dan mengancam, lengkap dengan pipi yang dipenuhi kapas dan suara yang mendesah, menjadi ikon dan sering ditiru dalam budaya populer.

Marlon Brando juga dikenal sebagai aktor yang memperjuangkan hak-hak sipil dan keadilan sosial. Ia menolak Oscar yang dimenangkannya untuk "The Godfather" sebagai protes terhadap perlakuan Hollywood terhadap penduduk asli Amerika, dan ia aktif terlibat dalam gerakan hak-hak sipil selama era 1960-an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline