Lihat ke Halaman Asli

Sebagai Media Harusnya Dapat Lebih Bijak

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427174464598546691

Beberapa hari lalu penulis berselancar di dunia maya dan menemukan berbagai macam berita yang sedang hangat saat ini dihampir semua media berita online. Mulai dari media online kecil hingga media berita online yang namanya sudah tenar.

Mencari berita memang sudah menjadi tugas wajib dari para wartawan untuk dimuat di media tempat mereka bernaung. Namun, ada baiknya berita yang didapat harus ada data yang valid sebagai acuan pembanding dari informasi yang didapat oleh para awak media.

Belakangan ini banyak sekali media-media online yang tidak mengindahkan hal tersebut. Mereka berpikiran dengan membuat berita yang mungkin sedikit nyeleneh, akan mengundang para pembaca mengunjungi media itu dan meningkatkan pamor media tersebut.

Tetapi berbeda kenyataanya, banyak pengikut setia sebuah media yang mengeluhkan apabila pemberitaan yang ditayangkan oleh media favorit mereka tersebut terkesan menghakimi sebuah instansi tertentu, apalagi terkesan memprovokasi.

Hal di atas bisa saja terjadi jika para pembaca yang benar-benar pembaca, menginginkan  berita yang memberikan informasi dua arah, dengan kata lain tidak memihak.

Berikut contoh dari keluhan-keluhan masyarakat yang penulis pikir penting untuk menjadi pertimbangan. (nama media di sensor)

[caption id="attachment_357166" align="aligncenter" width="650" caption="Keluhan yang diutarakan oleh pembaca setia kepada sebuah media online beberapa hari ini"][/caption]

[caption id="attachment_357168" align="aligncenter" width="650" caption="Kekecewaan terhadap media "]

1427174579102395748

[/caption]

Hal itu membuat penulis bertanya-tanya dalam hati. Apakah demi meningkatkan jumlah pembaca serta menaikkan pamor agar lebih tenar, maka sebuah media harus mengorbankan kredibilitasnya? Ataukah justru para pembaca yang tidak mengerti berita yang ditayangkan di media tersebut?

Satu pesan terakhir dari penulis, jangan sampai hal ini terus menerus terjadi dan menjadi polemik di masyarakat yang menyebabkan krisis kepercayaan terhadap media. Dan jangan juga, media terkesan menerima pesanan dari suatu pihak tanpa mengetahui kejelasannya. Jadilah Media yang bijak, yang membantu membangun persepsi dan memberikan edukasi positif ke masyarakat.

Penulis sangat berharap  informasi yang diberikan menjadi bahan pembelajaran untuk kita semua. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline