Lihat ke Halaman Asli

Berhala Baru itu Bernama Kompasiana

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dua minggu belakangan adalah saat di mana tuntutan menulis di kantor sedang tinggi-tingginya. Due-date berbagai macam laporan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat tentu menuntut saya untuk berkonsentrasi dalam penulisan; agar laporan tidak hanya berkualitas , tapi juga berkuantitas-variatif.

Godaan tentu selalu datang. Biasanya saya santai saja menghadapi godaan itu, karena tidak terlalu menganggu. Namun baru kali ini godaan saya rasakan sangat susah untuk dilawan. Godaan itu bernama KOMPASIANA…!!

Semenjak satu windu (dalam bilangan bulan) saya bergabung di komunitas ini, baru kali ini saya sulit lepas dari sekedar mampir untuk melongok “jeroan”nya. Aktivitas yang tentu menyita waktu. Bayangkan, di tengah-tengah himpitan tuntutan laporan, saya masih sempet-sempetnya membalas komen, menyusun prolog untuk tulisan berikutnya, bertukar-sapa dengan orang-orang yang belum pernah ditemui sekalipun, hingga sekedar berselancar membaca tulisan Kompasianer(s) yang ajib-ajib. Sangat menyenangkan, meski kadang ada saja pengalaman yang kurang mengenakkan. Tapi itulah hidup, meski ada sedikit guncangan agar kita terbangun tak terlena.

Tapi tetap ini adalah komunitas menulis yang mengasyikkan. Mampu membelokkan perhatian saya tiap kali membuka “Toink si lappy” yang setia. Menjadi salah satu website top-of-mind dalam beberapa minggu belakangan. Apalagi ketika tulisan banyak dibaca, dinilai, dikomentari oleh pembaca lain, membuat adrenalin menulis kita semakin bertambah. Tapi ya itu bahayanya, bukannya memikirkan “apa yang harus saya tulis di laporan?”, tapi malah memikirkan “apa yang harus saya tulis di kompasiana?”. Weits, pembelaan saya, selama masih menulis – di media manapun – yang penting tetap menulis….

Ya, Kompasiana kini adalah “berhala” baru saya di dunia maya…

Semoga menjadi “berhala” yang menyenangkan, baik hati, berguna bagi nusa-bangsa, tidak sombong, rajin menabung dan patuh pada orang tua….. Amiiien

#Goresan Asal Pada Sebuah layar
Ciputat, di sebuah kolong langit-langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline