Enam tahun lalu saat duduk di bangku kelas 4 SD Bimo Priyasantoso belajar bulutangkis di klub PB Hafana, Kabupaten Bekasi. Di bawah bimbingan pelatih Bakti Utomo, Bimo berlatih seminggu sekali, yakni pada hari Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabtu, pukul 17.00 – 18.00 WIB. Bimo bermain tunggal dan ganda.
Bimo dan medali yang diraihnya. (Foto: Arif RH)
Tahun 2012 Bimo untuk pertama kali mengikuti turnamen bulutangkis se-Jakarta Utara. Ia bermain ganda dan meraih juara III. Di tahun yang sama Bimo yang bermain ganda berhasil menjadi juara III turnamen bulutangkis yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Masih di tahun 2012 Bimo yang bermain tunggal dan ganda menggondol juara III turnamen bulutangkis Walikota Bekasi Cup.Sedangkan prestasinya pada tahun 2013 adalah juara ganda II turnamen bulutangkis se-Jakarta Utara. Pasangan mainnya adalah adalah Guntur dan Ahmad.
“Saya bergantian berpasangan dengan Guntur dan Ahmad. Saya merasa lebih senang bermain ganda,” kata cowok kelahiran Bekasi, 6 Agustus 1998, ini.
Bimo mengidolakan Markis Kido, pemain bulutangkis nasional spesialis ganda yang memiliki smash tajam dan akurat. Karena itu, Bimo meniru gaya bermain Markis.
14180013991279320479
Bimo bersama ayah dan ibunya, serta adiknya, Dava. (Foto: Arif RH)
Kegiatannya dalam olahraga bulutangkis mendapat dukungan dari kedua orang tuanya, Tuban dan Sulasmi. Orang tuanya memang selalu memberinya semangat untuk berprestasi setinggi mungkin. Bahkan ayah dan ibunya sering kali mendampingi Bimo saat bertanding.
Bimo aktif mengikuti perkembangan prestasi bulutangkis nasional. Dia merasa prihatin karena prestasi bulutangkis Indonesia naik-turun atau tidak stabil. Ia berobsesi Indonesia dapat kembali meraih kejayaan di kancah dunia internasional seperti di era 1980-an.
Meskipun hobi berbulutangkis Bimo tidak mau menggantungkan masa depannya pada bulutangkis. “Saya hanya hobi bermain bulutangkis, tapi saya tidak mau menjadi pemain bulutangkis profesional. Saya ingin menjadi polisi,” tuturnya.
Cowok ganteng ini anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya, Dava, juga senang bermain bulutangkis. Selain bermain bulutangkis, Bimo juga hobi bermain futsal. “Karena hobi berolahraga saya mempunyai banyak teman di berbagai daerah,” ujarnya sambil tersenyum.
Kegiatannya dalam bulutangkis tak mengganggu aktivitasnya di sekolah. Ia dapat membagi waktu untuk kegiatan sekolah dan bulutangkis. Saat ini Bimo duduk di bangku kelas XI IIS SMA Korpri Bekasi. Kepala sekolah, guru-guru, dan teman-temannya bangga pada dirinya, karena Bimo telah mengharumkan nama sekolah lewat bulutangkis. Meskipun berprestasi dalam bulutangkis Bimo tidak sombong.
Bimo tinggal di Perumahan Bumi Sani Permai Blok F5/5 RT 04/RW 14, Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia tumbuh dari keluarga yang taat beribadah. Sesibuk apapun Bimo tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Di lingkungan tempat tinggalnya, Bimo aktif berorganisasi di karang taruna.
Ayah dan ibunya bekerja di sebuah perusahaan otomotif di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. Ayahnya tokoh masyarakat yang disegani di lingkungan Perumahan Bumi Sani Permai. Sedangkan ibunya aktif dalam kegiatan PKK dan hobi bermain voli. (*)