Lihat ke Halaman Asli

Arif Firmansyah

freelancer

Dampak Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Jika Aturan ARB Simetris Kembali

Diperbarui: 15 Maret 2023   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gedung bursa efek indonesia (gopublic.idx.co.id)

Apakah Bursa Efek Indonesia sepi Perdagangan setelah aturan ARB simetris diberlakukan lagi

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19 OJK membuat kebijakan seperti auto rijeck saham dan jam perdagangan tentunya ini langkah agar para investor tidak mengalami kerugian yang besar di masa krisis dimana banyak orang terdampak kesulitan ekonomi.

Rencana OJK saat ini akan kembali memberlakukan aturan lama tanggal 31 maret 2023 dimana sekarang masih berlaku aturan hasil relaksasi yang dibuat untuk menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi covid-19, pastinya ini akan membawa dampak perubahan yang besar untuk perdagangan.

Dimana aturan lama terkait jam perdagangan yang dimulai dari pukul 09:00 WIB dan ditutup pukul 16:00 WIB lalu hasil relaksasi aturan tersebut jam mulai 09:00 WIB ditutup 15:30 WIB, terkait dengan aturan auto rijeck bawah semua emiten dibatasi 7% dan auto rijeck atas dari 20%-35% sesuai fraksi harga.

Apakah dampak aturan ARB simetris jika kembali diaktifkan?, apakah akan membuat perdagangan bursa menjadi sepi?, menurut saya pribadi jawabannya tidak meskipun diluar sana banyak para konten kreator seperti youtuber mengatakan bahwa setelah kembalinya aturan lama perdagangan bursa saham terancam sepi.

Jika dilihat dari jenis kegiatan perdagangan tertentu para pelaku pasar seperti para scalper mungkin memang akan berkurang hal ini karena batas ARB yang bisa mencapai 35% mereka yang baru bergabung atau menjadi scalper besar kemungkinan akan beralih ke jenis teknik perdagangan lainnya seperti teknik swing dan sebagainya kecuali para senior scalper yang memang dari dulu sebelum adanya aturan relaksasi ini mereka sudah dulu terjun ke dunia perdagangan saham dan pastinya mereka adalah pelaku pasar yang tidak bisa diragukan lagi melihat jam terbang mereka sudah sangat berpengalaman dibanding para scalper yang baru bergabung.

Bagaimana dengan para investor saham?, menurut saya para investor dengan kembalinya aturan lama tersebut ini merupakan momentum yang besar mengingat jika para investor sudah paham melihat pergerakan suatu emiten yang pastinya jika emiten pantauan para investor yang memang sudah lama diincarnya menyentuh ARB 25% atau lebih mereka melihat bahwa ini adalah momen yang pas untuk membeli di harga murah karena para investor selalu mengamati pergerakan dan perkembangan emiten incaran mereka.

Kesimpulan:

Terkait pernyataan saya bahwa Bursa Efek Indonesia(BEI) tidak akan sepi bahkan mungkin jumlah investor akan terus bertambah karena para pelaku pasar yang baru bergabung tentu memiliki ketakutan akan ARB yang dalam satu hari saja bisa menyentuh 35% namun juga berpotensi ARA 35%, dalam sehari mengingat Bursa Efek mengalami peningkatan jumlah pelaku pasar yang signifikan baru-baru ini dan bisa akan terus meningkat, dalam pandangan saya orang yang baru bergabung di perdagangan bursa pasti ingin cepat kaya dan kebanyakan mereka memilih menjadi scalper karena teknik ini memang terkenal membuat cepat kaya namun resikonya juga tinggi.

Munculnya pengumuman bahwa aturan ARB simetris akan kembali diberlakukan hal ini tentunya mengagetkan para scalper yang baru bergabung melihat jam terbang mereka tidak seberpengalaman scalper senior yang sudah pernah langsung melakukan perdagangan saat aturan ARB simetris masih berlaku sebelum adanya relaksasi akibat pandemi, saya sendiri juga kurang cocok dengan aturan relaksasi tersebut karena ARB maksimal 7% bisa berjilid-jilid jadi semisal aturan lama kembali untuk ARB 25% atau lebih bisa hanya dalam waktu satu hari saja tidak perlu berhari-hari.

Keuntungan aturan ARB simetris seperti meningkatnya liquiditas hal yang sangat disukai oleh para scalper senior juda tidak menutup kemungkinan investor akan meningkat jika para investor melihat saham incaran mereka semisalnya mengalami ARB 25% lebih ini merupakan peluang emas untuk membeli saham tersebut ditambah lagi jika investor tersebut sudah paham betul mengenai arah pergerakan harga juga fundamental dan sebagainya, kurang lebih seperti itu pendapat saya sudah siapkah kamu melakukan trading sesungguhnya?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline