Lihat ke Halaman Asli

Arif Firmansyah

freelancer

Kenapa Banyak Pendiri Startup Mundur Saat Perusahannya Sudah Besar?

Diperbarui: 4 Maret 2023   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay.com

Kenapa mereka mundur dan ninggalin perusahaan yang sudah susah payah mereka bangun, bahkan ada yang membangun perusahaan baru.

Ini memperlihatkan kepada kita bahwa orang-orang yang sukses dan berhasil akan selalu mengembangkan potensinya dan mengembangkan ilmu yang sudah mereka pelajari.

Salah satu pendiri Gojek yaitu Kevin Aluwi resmi mengundurkan diri lalu ada Nadiem Makarim juga meninggalkan Gojek karena diminta menjadi menteri setelah jadi menteri dia masih punya 1,3% saham Goto.

Salah satu founder Traveloka Derianto Kusuma juga mengundurkan diri pada tahun 2018, lalu ada Pamitra Wineka dan Ivan Arie Sustiawan pendiri sekaligus CEO TaniHub juga sudah lama meninggalkan TaniHub.

Pendiri Bukalapak yaitu Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid tidak lagi di Bukalapak kini Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono mendirikan perusahaan investasi yang bernama Init-6 lalu Fajrin Rasyid kini menjadi Direktur Digital Business di Telkom.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya melepas jabatannya tapi sekarang menjadi komisaris GoTo.

Tentunya ini tidak salah mungkin kebanyakan dari mereka mempunyai alasan tersendiri, atau memang rencana mereka hanya ingin ngembangin perusahaan terus pindah atau membuat perusahaan sendiri.

Secara tidak langsung kita sadar bahwa pemikiran mereka dengan kita berbeda pastinya kita berfikir "kenapa perusahaan sebesar itu malah ditinggalkan padahal tinggal dijalankan aja?", ini mengajarkan bahwa prinsip dalam hidup itu penting melihat mereka yang sudah mengembangkan perusahaan dari kecil sampai sebesar saat ini buktinya mereka tinggalkan begitu saja.

Mungkin mereka sudah tidak melihat peluang dan ingin mengembangkan peluang yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya, bagaimana pendapatmu?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline