Lihat ke Halaman Asli

Arif Efendi

Penulis,mekanik,mahasiswa,freelance

Gengsi Versus Gaya

Diperbarui: 13 Juni 2024   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemandangan masa depan seperti suram.mungkin ada yang beranggapan dirinya tidak mampu untuk menggapainya.ada juga segelintir orang yang pesimis duluan terhadap dirinya sendiri.

What,,? Mungkin ini hanya sebatas dari segi sudut pandang saja.Dunia ini memang tak seindah apa yang kita inginkan,ada yang bernasib baik dan ada juga yang bernasib buruk.itu semua tergantung kita menyikapinya,karena tetaplah keputusan hidup itu allah swt yang menentukan jalannya.bisa jadi apa yang kita anggap baik belum tentu baik menurut allah swt dan begitupun sebaliknya.

Lantas kehidupan seperti apa yang kita inginkan ? Setiap orang menginginkan hidup yang layak,aman,tentram dan berkecukupan.

Trus apa hubungannya hidup terjamin dengan gengsi ataupun gaya ? Masalah ini tidak akan pernah selesai,karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin modern dan semakin canggih.

Mari kita belajar secara perlahan menjadi manusia yang bermanfaat dan belajar memanfaatkan sumberdaya sebaik mungkin.

Kehidupan manusia itu terkandung diri pribadinya,kalau kita ingin maju dan hidup layak,usahakan hidup sesuai kemampuan.tetapi yang di alami pada zaman sekarang ini,manusia itu lebih mementingkan gaya dan mengedepankan gengsi yang membuat kehidupannya berantakan dan berakibat juga pada lingkungannya,sehingga hanya mendapatkan keuntungan dalam waktu pendek.

Apalagi zaman sekarang ini lebih mementingkan egonya sendiri tanpa mementingkan orang lain.banyak manusia serakah,banyak manusia licik dan banyak pula manusia yang tidak berperikemanusiaan yang membuat lingkungan hancur.

Para pembaca yang budiman,marilah kita sama-sama belajar kembali,mendobrak kembali jiwa kita agar menjadi manusia yang baik yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline