Lihat ke Halaman Asli

Arif Deddy

Mahasiswa Pasca Sarjana

Hubungan Kebijakan Energi Terbarukan yang Diterapkan dalam Bidang Pertahanan di Negara Swiss

Diperbarui: 7 Mei 2023   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keunikan negara swiss

Stabilitas politik di Negara Swiss lebih dikenal sebagai salah satu negara dengan stabilitas politik yang tinggi di dunia. Hal ini membuat Swiss menjadi salah satu negara yang menarik bagi investor, termasuk dalam bidang energi. Tentunya dengan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya seperti air, hutan, dan lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Dengan kata lain negara swiss dapat dinyatakan masih ketergantungan pada impor energi. Meskipun memiliki beberapa sumber daya alam, Swiss masih mengimpor sebagian besar kebutuhan energinya. Hal ini membuat Swiss memperhatikan pengembangan energi terbarukan sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi. Adanya kebijakan lingkungan yang progresif dengan memperhatikan pengembangan energi terbarukan serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Sehingga biasa dikenal sebagai salah satu negara dengan industri yang berkembang dan inovatif, termasuk dalam bidang energi terbarukan. Sumber daya energi yang dimiliki oleh negara Swiss saat ini, seperti hidro, surya, dan angin. Selain itu, Swiss juga terkenal dengan program konservasi energi yang kuat dan efisiensi energi yang tinggi, sehingga mereka dapat meminimalkan ketergantungan pada sumber daya energi konvensional. Sumber energi utama di Swiss adalah hidroelektrik, yang menyumbang sekitar 60% dari total produksi listrik negara tersebut. Selain itu, Swiss juga menggunakan energi nuklir dan fosil seperti tenaga nuklir dan gas alam. Namun, pemerintah Swiss berkomitmen untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam beberapa tahun ke depan.

Hubungan kebijakan energi dan pertahanan negara Swiss

Swiss memiliki kebijakan energi nasional yang mencakup berbagai sektor, termasuk sektor pertahanan. Kebijakan energi nasional Swiss bertujuan untuk mempromosikan penggunaan energi yang efisien, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Dalam konteks pertahanan, Swiss telah memperkenalkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan energi terbarukan. Sebagai contoh, Swiss memperkenalkan program "Energi di Angkatan Bersenjata" pada tahun 2001, yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon dari aktivitas militer. Program ini mencakup berbagai inisiatif, termasuk penggunaan kendaraan yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin, dan meningkatkan efisiensi bangunan militer. Selain itu, Swiss juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa negara di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi. Misalnya, Swiss telah melakukan kerjasama dengan Jerman dan Austria dalam proyek perbatasan untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi di daerah perbatasan. Swiss juga bekerjasama dengan negara-negara lain dalam proyek energi terbarukan dan inisiatif lingkungan, seperti European Renewable Energy Council dan Climate Alliance of European Cities. Secara keseluruhan, kebijakan energi di sektor pertahanan Swiss menekankan pada penggunaan energi yang efisien dan berkelanjutan, dengan memperkenalkan teknologi dan inovasi baru untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi. Namun, kebijakan energi ini dapat menghadapi tantangan dalam mengatasi krisis iklim dan keamanan nasional. Dalam konteks pertahanan, Swiss telah mengadopsi strategi yang disebut "Militer 4.0", yang menekankan pada penggunaan teknologi canggih dalam operasi militer, termasuk penggunaan sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sebagai contoh, Angkatan Udara Swiss menggunakan biokerosin untuk beberapa pesawat tempurnya. Namun, kebijakan energi dan pertahanan dapat saling bertentangan ketika sumber energi yang dibutuhkan untuk keamanan nasional bersumber dari bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, Swiss terus berupaya untuk mencari solusi yang menggabungkan kebijakan energi dan kebijakan pertahanan secara harmonis. Untuk mengatasi krisis iklim, Swiss telah mengadopsi target net-zero emisi pada tahun 2050, dan juga menjadi anggota dari International Renewable Energy Agency (IRENA). Swiss juga aktif dalam mempromosikan energi terbarukan dan efisiensi energi melalui program-program nasional dan internasional. Namun, tantangan lain seperti kurangnya dukungan politik dan resistensi masyarakat juga harus diatasi untuk mencapai tujuan energi bersih dan keamanan nasional yang seimbang di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline