Lihat ke Halaman Asli

Arif Rahman

Hobi menulis

Ini Dia, Harta Kita yang Sebenarnya!

Diperbarui: 13 Januari 2019   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi harta kita yang sebenarnya: pexels.com

Apa sih yang anda pahami tentang harta ? Properti yang anda punya ? Angka gaji yang tertera di slip gaji ? Dan sejumlah nilai simpanan kita di bank ? Tahukah anda, semua itu sebenarnya belum tentu harta atau rezeki anda !

 Berapa banyak orang memiliki villa yang mewah bahkan tidak hanya satu. Tetapi berapa banyak orang itu menikmati nyamannya villa dengan suasana indahnya itu, kecuali lebih banyak dinikmati oleh  penunggunya. Karena si pemilik mungkin malah sibuk mengurusi bisnisnya agar terus berjalan dengan baik.

Berapa banyak orang gajinya besar, simpanannya banyak. Kemudian tiba-tiba ia meninggal, dan hartanya itu menjadi milik ahli warisnya! Simpanannya itu tidak dibawanya ke dalam kubur.

Berapa banyak orang yang mampu membeli makanan enak tetapi belum tentu bisa menikmatinya. Mungkin ia mampu membeli daging kambing atau sapi, tapi kemudian ia ingat pesan dokternya,"hati-hati pak hipertensinya!". Untuk orang lain dengan makanan yang  lain, ia ingat pesan dokter,"ingat pak, kolesterolnya..", "ingat pak asam urat", "ingat pak...". Sebagian kenikmatan itu telah dicabut oleh ALLAH.

Berapa banyak orang yang mampu membeli kasur yang mewah dan empuk. Tetapi ia tidak bisa menikmati tidur di atasnya, karena penyakit tertentu.

Bukankah kita sudah diingatkan oleh hadits ini :

Hamba berkata, "Harta-hartaku." Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan." (HR. Muslim )

Harta kita yang sebenarnya menurut hadits ini adalah :

  • Apa yang dimakan sampai habis.
  • Apa yang dipakai sampai usang
  • Apa yang diinfaqkan yang sebenarnya terkumpul di akhirat nanti.

Itulah harta kita yang sebenarnya : INFAQ anda. Semoga kita termasuk hamba-hamba ALLAH yang gemar berinfaq. Aamiin.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline