Gerimis datang mewarnai semarak acara #BeginANew Park Day with Samsung Galaxy ComMEnity di "Hidden Park” Taman Tebet Honda, Jakarta. Saya jadi ingat lagunya Bang Ben( Benyamin S). Senandung dalam hati saya lantunkan, tapi begini bunyinya :
“Ehujan.. gerimis aje.. ikan bawal di asinin..
Eh jangan menangis aje.. Samsung A Series mau dibagiin..” hehehe..Tapi saya gak nangis kok..
[caption id="attachment_367963" align="alignright" width="624" caption="Hujan tidak menghalangi semangat mengikuti #BeginANew Park Day yang diadakan Samsung Galaxy Commenity"][/caption]
MC sudah woro-woro lewat mic-nya di tenda paling besar di taman itu. Bahwa acara segera dimulai dan dipersilakan untuk registrasi ulang. Lalu, para blogger Kompasianer yang sudah ngumpul di tenda segera sigap. Antrianpun serta merta dibentuk. Selain registrasi ulang, para peserta yang hadir didaftarkan ke dalam member Samsung #Commenity . Sebuah komunitas Samsung yang disebutkan MC sudah beranggotakan lebih dari 44.000 orang.
[caption id="attachment_367965" align="aligncenter" width="622" caption="Kompasianer melakukan registrasi ulang blogshop dan registrasi Samsung #ComMEnity"]
[/caption]
MC Juga memanggil para peserta Park Hunt Race untuk registrasi. Park Hunt Race adalah acara lain yang diadakan Samsung di taman itu. Setelah registrasi, Kompasianers menerima goodie bag yang menarik dari Kompasiana. Sementara itu terlihat para peserta Park Hunt Race mencoba produk Samsung Galaxy A5 yang dipinjamkan panitia sebelum akhirnya beraksi mengelilingi taman.
[caption id="attachment_367968" align="aligncenter" width="621" caption="Seorang peserta Park Hunt Race mencoba selfie dengan Samsung A5"]
[/caption]
Akhirnya acara Kompasiana Blogshop dimulai juga. Temanya menarik, terutama buat saya yang memiliki fasilitas kamera terbatas lewat ponsel. Hehe.. Dengan pembicara Fikria Hidayat (Fotografer Kompas) dan Didiet Widianto ( Kampret Fotografer) Kompasiana Blogshop kali ini mengangkat tema : “Kiat Apik Hasilkan Foto dari Ponsel”. Menarik, kan ?
Kenali Fungsi Kamera Anda
Pembicara pertama, Didiet mengungkapkan tips menggunakan kamera ponsel. Didiet yang berasal dari komunitas Kampret ( Kompasianer hobi jepret) ini mengawali tipsnya dengan mengenali fungsi-fungsi yang ada di kamera ponsel kita. Fungsi kamera seperti flash misalnya, harus digunakan sebijak mungkin. Karena menurut Didiet, flash kadang membuat foto kita seolah ditambah cahaya buatan. Padahal foto yang bagus menurutnya adalah foto yang tidak terlihat seperti menggunakan cahaya buatan. Gunakan flash hanya ketika diperlukan cahaya.
[caption id="attachment_367970" align="aligncenter" width="624" caption="Didiet Widianto menerangkan tips berfoto dengan ponsel di hadapan moderator Kevin dan para Kompasianer"]
[/caption]
Fungsi lainnya adalah zoom yang justru tidak disarankan oleh Didiet untuk digunakan.”Kalau memakai ponsel ya mendekat saja.” Kata Didiet. Karena hasil foto kamera ponsel yang menggunakan zoom seringkali tidak memuaskan.
Satu tips lagi terkait dengan fungsi kamera adalah soal resolusi. Didiet menganjurkan untuk memilih resolusi gambar paling tinggi untuk menghasilkan kualitas foto yang baik.
Perhatikan Aturan Komposisi
Tips kedua dari Didiet lebih kepada tips fotografi secara umum: perhatikan aturan komposisi. Didiet mencontohkan aturan komposisi segiempat dibagi sembilan. Gambar dibagi menjadi 9 bagian sama besar menggunakan 2 garis vertikal dan 2 garis horizontal untuk kemudian mempertemukan 4 titik. Kita dapat menempatkan fokus utama pada salah satu irisan garis-garis segiempat tersebut.
Aturan komposisi lainnya adalah menggunakan garis diagonal. Didiet mencontohkan gambar leopard yang terlihat menarik karena menggunakan aturan diagonal. Aturan looking room juga tidak boleh ditinggalkan ketika memotret obyek manusia atau hewan. Dicontohkan singa yang sedang menengok atau menghadap ke kanan, maka looking room-nya adalah di sebelah kanan. Maka obyek foto tersebut harus ada di sebelah kiri.
Rumus EDFAT
Pembicara kedua yang merupakan fotografer Kompas serius bercerita tentang bagaimana foto seharusnya dapat bercerita. Terkadang sebuah foto dengan kualitas biasa saja juga dapat bercerita. Jadi, untuk menghasilkan foto yang dapat bercerita Fikria Hidayat mengingatkan para Kompasianer agar tidak melupakan rumus EDFAT.
EDFAT adalah singkatan dari :
1.Entire ; artinya melihat secara keseluruhan
2.Detail; artinya melihat kepada detail peristiwa dari pandangan yang menyeluruh tadi. Kamera ponsel harus lebih mendekat agar mendapatkan detail.
3.Frame; artinya membingkai luas foto. Misalnya mengambil foto dari sela-sela dedaunan atau menempatkan obyek dalam ruang foto yang pas.
4.Angle; memilih sudut pandang foto. Bisa saja kita mengambil foto dari arah yang tidak biasa. Tidak selalu dari depan. Misalnya mengambil foto orang dari bawah.
5.Time; Ini yang paling penting. Moment sebuah peristiwa itu menuntut kejelian dan ketepatan waktu pengambilan foto yang membuat foto akhirnya dapat berbicara.
[caption id="attachment_367971" align="aligncenter" width="623" caption="Fikria Hidayat, fotografer Kompas sedang serius bicara rumus EDFAT"]
[/caption]
Memang sangat singkat pemaparan dari mereka berdua, namun itu cukup menambah wawasan fotografi bagi saya. Dan pasti bagi para Kompasianer yang hadir di sana. Tentu saja yang paling menarik adalah kata-kata terakhir para pembicara : selain dengan teknik, untuk menghasilkan kualitas foto yang lebih baik adalah dengan spesifikasi ponsel yang lebih bagus. Walaupun tidak sebagus kamera DSLR, karena sensor yang berbeda. Tetapi saat ini smartphone sudah semakin canggih.
Mungkin smartphone yang dimaksud pak Didiet adalah Samsung Galaxy A Series dengan dua variannya : Samsung Galaxy A5 dan Samsung Galaxy A3. Karena berkali-kali memakai A Series,beliau selfie dengan MC dan Kompasiners. Dengan kamera 13MP, hasil jepretan A5 akan sangat memuaskan. Untuk selfie tersedia kamera depan 5MP. Teknologi semakin menarik memanjakan penggemar selfie. Karena dengan A Series yang ber-casing logam ini kita tidak perlu menyentuh tombol saat foto selfie. Cukup dengan menggerakkan telapak tangan atau teriak “cheese”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H