Pada Hari Kamis, tanggal `16 Maret 2023, telah dilaksanakan workshop Nusantara Go Sekolah Guru Indonesia (SGI) dari Dompet Duafa. Workshop mengangkat topik Penggunaan Wordwall sebagai media pembelajaran bahasa Inggris dan Pembuatan Video pembelajaran berbasis artificial intelligent (AI).
Kegiatan workshop ini diselenggarakan di Kabupaten Bima bertepatan di Ruang pengawas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga. Peserta yang hadir dalam workshop ini adalah guru-guru bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bima sebanyak 35 guru. Sebenarnya Guru yang mendaftar kegiatan tersebut adalah ada 50 guru namun ada beberapa kendala sehingga hanya 35 guru yang dapat hadir.
Materi mengenai Penggunaan Wordwall sebagai media pembelajaran bahasa Inggris dan Pembuatan Video pembelajaran berbasis artificial intelligent (AI) dibawakan oleh Mardiah, S.Pd., M.Pd., Guru SMPN 8 Satap Woja Dompu, yang juga merupakan alumni Program Nusantara Go batch 2 di Dompu.
Penggunaan wordwall sebagai media pembelajaran atau games sangat penting bagi guru, lebih-lebih bagi siswa karena saat ini paradigma pembelajaran sudah berbeda. Pembelajaran masa lalu berpusat pada guru, dan juga pembelajarannya cenderung berjalan konvensional hanya mengandalkan media offline. Padahal saat ini, perkembangan teknologi memungkinkan siswa dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran berbasiswa teknologi.
Mengenai pembuatan video pembelajaran yang dimentori secara langsung oleh pemateri, Alhamdulilah banyak guru yang sangat senang, karena dalam pemikiran mereka membuat video itu sangat sulit harus ada keahlian khusus dan memiliki aplikasi yang membuat laptop berat, namun nyatanya tidak. Penggunaan ChatGPT dan Pictory.ai sangat memudahkan guru bikin video, bahwa tidak hanya sampai 10 menit 1 video bisa dibuat.
Ada 2 guru yang memberikan Testimoni pada pertemuan pertama workshop tersebut, namanya pak Agus Salim, S.Pd., MM. Ia mengatakan sangat bersyukur mengikuti acara ini karena banyak insight yang dia dapatkan, apalagi sangat selaras dengannya yang juga sebagai guru penggerak. Satu Guru lagi yaitu Ibu Qurratulayun, S.Pd. Dia mengatakan bahwa dia merasa sangat enjoi menggunakan wordwall, selain itu dia jadi percaya diri bisa membuat banyak video pembelajaran untuk siswa.
Luaran dari workshop ini adalah guru harus membuat game di aplikasi wordwall dan harus bisa membuat Video pembelajaran, hal itu sebagai syarat agar mendapatkan sertifikat. Dan Alhamdulilahnya sudah banyak guru saat selesai workshop hari pertama langsung sudah bisa membuat saat itu juga.
Pada akhir acara, Kepala Dinas Dikbudpora berpesan bahwa apa yang didapat dari workshop ini harus diimbaskan kepada guru lain. Dengan harapan agar banyak guru yang tidak berkesempatan ikut dapat mendapatkan manfaat dari ilmu yang sudah didapat oleh guru yang mengikuti workshop hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H