Lihat ke Halaman Asli

arifa zhrh

mahasiswa

Menghadapi Tantangan Ketimpangan Ekonomi di Era Modern

Diperbarui: 12 Desember 2024   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ketimpangan ekonomi telah menjadi isu yang terus menghantui masyarakat modern, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Fenomena ini ditandai dengan meningkatnya jarak antara kelompok masyarakat kaya dan miskin, yang tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu tetapi juga stabilitas sosial dan politik. Kesenjangan ekonomi semakin terlihat jelas dalam globalisasi dan revolusi teknologi, dengan keuntungan yang cenderung terkonsentrasi pada kelompok tertentu, terutama mereka yang memiliki akses ke pendidikan, teknologi, dan pasar global.

Globalisasi, di satu sisi, telah membuka peluang ekonomi yang luas, memungkinkan perdagangan dan investasi lintas negara. Namun, di sisi lain, ia juga memperdalam ketidaksetaraan dengan memberikan keuntungan yang tidak merata. Sebagai contoh, perusahaan multinasional sering kali memanfaatkan sumber daya murah di negara berkembang tanpa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan lokal. Hal ini membuat banyak pekerja tetap berada dalam lingkaran kemiskinan, sementara keuntungan besar dinikmati oleh pemilik modal di negara maju.

Tidak hanya itu, revolusi teknologi telah menciptakan "digital divide" atau kesenjangan digital yang semakin lebar. Di negara maju, inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan dan otomasi telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Sebaliknya, di negara berkembang, kurangnya akses terhadap teknologi modern membuat banyak masyarakat tertinggal, baik dalam aspek ekonomi maupun pendidikan. Dalam jangka panjang, ini memperparah ketimpangan, karena peluang ekonomi lebih banyak diberikan kepada mereka yang memiliki keterampilan teknologi, sementara yang lainnya tertinggal.

Ketimpangan ekonomi ini juga membawa dampak sosial yang signifikan. Ketidakpuasan masyarakat terhadap ketidakadilan sering kali memicu konflik sosial, demonstrasi, dan ketegangan politik. Di beberapa negara, masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada pemerintah yang dianggap gagal dalam mengatasi masalah ini. Kebijakan yang tidak efektif dalam distribusi pendapatan, seperti sistem perpajakan yang tidak adil atau minimnya akses terhadap layanan publik, semakin memperburuk situasi.

Tidak kalah penting adalah peran masyarakat dalam membangun solidaritas dan kesadaran akan pentingnya kesetaraan. Melalui gerakan sosial dan komunitas, masyarakat dapat menekan pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab. Solidaritas sosial juga penting untuk mengurangi stigma terhadap kelompok miskin dan menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline