Pulau Komodo, terbayang di memori kita adalah pulau yang dihuni oleh makhluk-makhluk purba. Varanus komodoensis, sejenis biawak raksasa yang hanya bisa ditemukan satu-satunya di Indonesia. Memiliki panjang yang bisa mencapai 2 meter dan berat 70 kg adalah salah satu binatang eksotis yang kian sedikit jumlahnya, bahkan menurut para ahli spesies ini hampir punah. Konon film Jurassic Park terinspirasi dari makhluk berdarah dingin ini.
Dan kini, kehadiran nya bersama manusia yang tinggal disana nampak bukan suatu persoalan yang besar. Pemerhati lingkungan komodo telah memperlakukan kawasan yang termasuk dalam wilayah TAMAN NASIONAL KOMODO dengan sangat ketat.
Sejumlah peraturan wajib ditaati oleh semua pengunjung, diantaranya: dilarang melakukan perjalanan selama di wilayah tersebut tanpa didampingi oleh pemandu. Hal ini jelas bukan hanya melindungi turis dari serangan komodo namun juga mencegah turis tersebut merusak kekayaan hayati disana.
Beberapa waktu lalu beredar desas-desus tentang penutupan Taman Nasional Komodo. Kami pun menyempatkan sekilas wawancara kepada penduduk setempat untuk mengetahui opini mereka. Dari obrolan tersebut tersirat bahwa penduduk setempat pun tak setuju penutupan tersebut. Mereka berdalih bahwa Komodo dan Manusia telah terjalin satu sama lain.
Sekitar 80% penduduk menggantungkan hidupnya pada geliat ekonomi di kawasan Taman Nasional Komodo. Sebagian menjadi pemandu dan sebagian lagi pembuat kerajinan khas Komodo
Dalam perjalanan kali ini, saya bukan hanya menunjukkan keindahan alam di Pulau Komodo, sebagai pulau utama di perjalanan kami selama 10 hari mengelilingi kepulauan di Nusa Tenggara Timur. Ada juga pulau-pulau lain di sekeliling Pulau Komodo yang patut dieksplorasi.
Tak banyak yang tahu, bahwa selain Pulau Komodo, ada pulau lain yang didiami oleh Komodo. Ialah Pulau Rinca, yang juga masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo didiami oleh banyak komodo.