Lihat ke Halaman Asli

Negriku Diuji

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terisak tangis meratap diri menatap negeriku yang sedang diuji

Hilang dibenam air, hancur dibakar api pertiwiku menangis diselimut abu

Semua berebut menjadi donasi tapi sayang hanya karena menjadi politisi

Bukan niat, apalagi ikhlas. uluran baju bekas dengan kardus berlabel kertas

Separuh negeriku kini hilang, hanya meninggalkan bayangan semalam

Saat bahagia bersama keluarga kini tak disangka dihantam bencana

Pikiran kotor kelakukan risuh mungkin Tuhan dijadikan musuh

Sikap acuh kinipun menjadi lusuh mengingat badan yang selalu kumuh

Ada yang tertawa melihat negeriku

Para manusia entah waras atau gila

Mungkin karena ia tak lagi mempunyai Doa

Tak butuh bantuan para sesama, kini ia disebut manusia setengah serigala

Ketika negeriku dihantam bencana

Malah manusia semakin gila

Mungkin kini Dunia sudah semakin Tua

Hanya menanti kapan saat kiamat tiba

Sinabung yang masih menangis kini disusul kelud menambah perih

Tiada cukupkah Tuhan membantah

Ulah berulah yang semakin parah

Hingga pertiwi selalumenjadi bukti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline