Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. (Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm 18).
Pesantren memang lembaga pendidikan yang paling kuno sejak zaman penjajahan di Indonesia. Dengan bermodalkan seadanya dalam proses belajar mengajar, Pesantren bisa mencetak seorang Ulama' yang alim dan kader-kader yang cerdas.
Pendidikan di Pesantren bukan hanya ilmu saja yang diajarkan tapi akhlak dan sopan santun adalah menu wajib yang harus dipelajari dan diamalkan oleh seorang santri, terlebih aklhlak dan sopan santun seorang santri di hadapan Kyainya.
Menurut Prof. Dr. Abuya As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki Al Hasani beliau berkata: "Al Akhlaq qoblal ilmi" yang artinya: akhlaq terlebih dahulu baru ilmu. Sayogyanya seorang santri sebelum belajar ilmu Agama maka diajarkan ilmu adab dan sopan santun terlebih dahulu agar ketika dia menerima ilmu Agama tidak merasa sombong.
Dengan demikian Pendidikan Pesantren tidak dapat diragukan lagi, bahkan ada yang menggabungkan antara Pendidikan Peantren dan Pendidikan Umum, karena melihat zaman sekarang bukan hanya pengetahuan Agama saja yang diketahui tapi juga pengetahuan Umum supaya mereka tidak kaku dan bisa hidup seperti orang-orang pada umumnya. Sekian.
Arif Abdul Wahid
mahasiswa UNISNU Jepara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H