Selamat pagi semuanya...
Ini merupakan tulisan pertama saya,harap maklum kalo sana-sini masi banyak terdapat kesalahan dalam ejaan, ritme penulisan dan struktur bahasa yang berantakan...
Di daerah tempat saya bekerja,adalah hal yang lumrah hewan piaraan (babi,sapi,ayam,anjing,kucing,kambing dan apapun yang dipelihara) bebas berkeliaran di jalan,mungkin ini salah satu jenis kebebasan pasca-reformasi dimana hewan2 piaraan juga meminta persamaan hak untuk bebas termasuk bebas dari yang namanya kurungan aka kandang!!
Beberapa bulan yang lalu, dalam perjalanan pulang melihat ada sepasang kambing yang sedang "bersetubuh" di pinggir jalan, yang jantan,yang nungging di kasi kalung warna kuning dan yang betina,yang ditunggangi tidak memakai kalung. Dasar hewan emang ga mikir mo dimana kalo buang hajat,yang penting enak atau ini termasuk jenis kebebasan yang kebablasan??
trus dimana letak romantisme nya??? tunggu dulu..kan itu beberapa bulan yang lalu...
dan 3 hari yang lalu hal romantisme ini terjadi..
si kambing jantan (yang pake kalung) lagi tiduran, sementara yang betina menjagai,posisi mereka ada di depan warung, oleh si empunya warung,kedua hewan-yang-merasa-dunia-milik-mereka, hendak di usir dengan sapu, dasar si jantan yang pemalas,tetep za tidur, alhasil si betina ngembik2 ga jelas,mungkin isinya gini..
betina :mbiikkk ...mbiikkk... (bang,,,,bang,,,yang punya warung datang bang....)
jantan : mbekk... (epenkah?? -epen : emang gue pikirin versi papua-red)
betina : mbikkk...mbikk...(bangunlah bang,dah siang,makan dulu kita,lagian ga enak la,masa nongkrong di rumah orang)
jantan : mbekk... (ahh..cerewet skali ko ini, yasuda,kita pindah ke depan,makan rumputnya)