Lihat ke Halaman Asli

BPJS dan Prilaku Masyarakat

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam perjalanan BPJS kesehatan kerap di ragukan oleh publik, opini-opini bertebaran dan bertabrakan dimana-mana, seperti di sosmed,media cetak, dan di media televisi. rasa kekuatiran muncul dari masyarakat, hingga tidak jarang kita mendengar kritikan-kritikan yang bermacam ragam dalam menyikapi isu berkembang BPJS kesehatan ini.
Namum menurut pandangan saya, BPJS kesehatan merupakan solusi cemerlang untuk indonesia hari ini, BPJS sudah banyak membantu kalangan miskin, dan itu tidak terlalu di ekspos ke media, malah sebaliknya, kekacauan sistem, kesalahan pelayanan dan antrian panjang merukan isu yang sangat seksi dalam membahas masalah BPJS kesehatan.
BPJS kesehatan masih tergolong muda, masih banyak penyempurnaan yang harus di raih, agar tercipta efektifitas dalam sistem dan pelaksanaannya. Harusnya ini sama-sama kita dorong dan memberikan solusi-solusi cerdas setiap harinya. Pro dan kontra terhadap BPJS sudah biasa, yang terpenting jangan sampai terpengaruh paham olehnya. Ada pribahasa mengatakan " burung yang sehat kicauannya teramat merdu, burung yang sakit akan kembali ke kandang " silahkan artikan sendiri dengan analisa masing-masing.
Pada tanggal 13 februari kemaren adanya dana tambahan untuk BPJS kesehatan dan sudah disepakati dalam APBNP 2015, Dana tersebut dialokasikan sebesar 5T,
Dengan disepakatinya dana 5T tersebut tidak ada lagi alasan ketidakmampuan keuangan BPJS  Kesehatan untuk membaya klaim jaminan kesehatan. menurut  Menkeu dana tersebut diperuntukan dengan rincian :
a. Sebesar 3.5T untuk optimalisasi pelayanan kepada 135 juta peserta BPJS kesehatan yang sudah mengiur (peserta PBI,  peserta mandiri, peserta eks jpk jamsostek, eks peserta askes).
b. Sebesar 1.5T untuk dana cadangan jaminan sosial kesehatan.
Dari keterangan di atas, artinya BPJS kesehatan terus mencoba membenah diri, jadi sangat Prematur rasanya kalau mengatakan BPJS sudah gagal.
Kalau kita benar-benar peduli terhadap indonesia, dan kalau kita benar-benar peduli terhadap kesehatan indonesia, mari kita berfikir secara cerdas. Orang cerdas berfikir dari hulu. Bukan dari hilir nya. kita jangan hanya menyalahkan kinerja BPJS, masih banyak hal lain yang harus kita perdebatkan, seperti perilaku hidup sehat masyarakat indonesia, yang notabene bisa menyebabkan penyakit yang nyata, seperti  masalah Rokok. Itu merupakan sumber penyakit yang sudah turun-temurun di indonesia,
Penyakit yang wariskan dari generasi ke generasi.
Lalu kita akan berbuat apa?

BERSAMBUNG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline