Lihat ke Halaman Asli

Peran Agama dalam Masyarakat Multikultural: Studi Kasus tentang Toleransi Agama di Salatiga

Diperbarui: 13 September 2023   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama telah menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam masyarakat multikultural saat ini. 

Di tengah keragaman agama, kemampuan untuk mempraktikkan toleransi agama menjadi elemen penting dalam mempertahankan harmoni sosial. Kota Salatiga, sebuah kota yang terletak di Indonesia, merupakan studi kasus yang menarik untuk memahami bagaimana agama memainkan peran kunci dalam mempromosikan toleransi agama dalam lingkungan multikultural.

Menurut Emile Durkheim, salah satu tokoh terkemuka dalam sosiologi agama, agama berperan dalam membangun solidaritas sosial dalam masyarakat. Dalam karyanya yang terkenal, "The Elementary Forms of Religious Life," Durkheim menggambarkan bahwa agama memainkan peran penting dalam mengintegrasikan individu-individu ke dalam komunitas. 

Dalam konteks Kota Salatiga, berbagai komunitas agama yang ada di sana dapat menggunakan agama sebagai titik persatuan, membantu mengurangi konflik antaragama.

Agama juga berperan sebagai perekat sosial dalam konteks Kota Salatiga. Melalui praktik keagamaan yang dilakukan bersama, seperti perayaan Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan Waisak, berbagai komunitas agama dapat merasakan kedekatan dan persatuan. 

Hal ini sejalan dengan pandangan Max Weber, seorang sosiolog terkenal, yang menekankan bagaimana agama dapat memengaruhi nilai-nilai dan etika dalam masyarakat.

Pemerintah Kota Salatiga telah berperan dalam mendukung keragaman agama dengan kebijakan inklusif yang mendorong toleransi. 

Sistem pendidikan di kota ini juga mempromosikan pemahaman agama secara holistik, mengajarkan nilai-nilai toleransi, dan menghargai perbedaan agama. 

Hal ini sejalan dengan pandangan Durkheim tentang bagaimana agama dapat berperan dalam membentuk moral masyarakat.

Toleransi agama juga diperkuat melalui dialog antaragama yang rutin diadakan di Kota Salatiga. Dialog ini memberikan wadah bagi warga untuk saling memahami dan menghormati keyakinan agama satu sama lain. Dampak positif dari toleransi agama yang kuat di Kota Salatiga adalah terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kerukunan dalam masyarakat.

Meskipun demikian, masih ada tantangan dalam menjaga toleransi agama. Radikalisasi keagamaan dan ekstremisme adalah masalah yang perlu diatasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline